Lihat ke Halaman Asli

Evaluasi Kelurahan Angke dan Jembatan Besi

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Singkat saja Rumah susun Tambora yang baru saja diresmikan Gubernur Ahok  BAGUS, namun kinerja Pejabat di lingkungan  sekitar situ perlu Evaluasi. KENAPA ? Karena selalu mem" BIARKAN " warga melakukan kegiatan Hajatan seperti Perkawinan/Sunatan ditengah tengah Jalanan. Akibatnya Mengganggu Aktivitas warga lainnya. Jalanan utama ditutup, Mobil / motor tidak bisa lewat ! hanya karena acara Perkawinan.  ini bisa dilihat di http://http://postimg.org/image/6ayknbdbx dan http://postimg.org/image/ug8xa5mf7

http://postimg.org/image/vhbvw5ga3/

Pertanyaan saya adalah Kenapa Pejabat Kelurahan membiarkan hal ini terjadi, jelas-jelas ini banyak merugikan WARGA. Yang usaha seperti KOnveksi gak bisa kirim barang, lalu lintas putus, usaha terganggu. Yang punya hajatan mau ganti ?!  Dugaan saya ini pasti ada Oknum bermain di kelurahan yang memberikan izin untuk menutup jalan.  Karena dengar kabar yang punya hajatan membayar Izin penyelenggara.

Sudah semestinya warga yang mau melakukan hajatan keluarga memikirkan kepentingan UMUM,  tapi kenyataannya selalu mengorbankan kepentingan UMUM demi kepentingan Pribadi mereka. Dan hal ini dibiarkan Oleh pejabat yg berwenang. Apa ini yang namanya REVOLUSI MENTAL ? Pejabat terbukti masih korup, karena dengan adanya setoran dari Keluarga yang berhajat, maka Jalanan UMUM pun dijual, tidak memperdulikan pengguna jalan yang lainnya. Maka dari itu tolong Pak Gubernur beri arahan kepada LURAH setempat agar lebih pandai mengatur. ini kejadian tanggal 30 mei 2015.

Semoga Jakarta bisa lebih rapi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline