Lihat ke Halaman Asli

Analisis Kelayakan Ekonomi Produksi Bioetanol dari Limbah Pertanian

Diperbarui: 27 November 2024   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tema/ Judul Besarnya:

Analisis Kelayakan Ekonomi Produksi Bioetanol dari Limbah Pertanian

Ringkasan Tujuan dan Metode Penelitian:

  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi bioetanol yang dapat dihasilkan dari limbah pertanian seperti jerami padi, tongkol jagung dan tandan kosong kelapa sawit. Beberapa penelitian menggunakan metode hidrolisis asam untuk menguraikan lignoselulosa dalam bahan baku tersebut, diikuti dengan fermentasi untuk menghasilkan etanol.
  • Metode yang digunakan melibatkan analisis data sekunder tentang produksi limbah pertanian dan potensi bioetanol, serta ekspirimen untuk mengoptimalkan proses konversi dari limbah ke bioetanol. Misalnya, pemanfaatan teknologi distilasi dan proses fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae.

Beberapa temuan utama dan kontribusi penelitian terhadap bidang energi terbarukan:

  • Penelitian menunjukkan bahwa berbagai limbah pertanian, seperti jerami padi dan tandan kosong kelapa sawit, memiliki potrnsi signifikan sebagai bahan baku bioetanol, yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan mengelola limbah pertanian secara berkelanjutan.
  • Beberapa penelitian juga mencatat bahwa produksi bioetanol menggunakan metode SSCF (Simultaneous Saccharification and Fermentation) terbukti lebih efisien dalam mengkonversi bahan baku menjadi etanol.

Kelemahan dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya: 

Salah satu kelemahan utama adalah tingginya biaya proses pre-treatment pada bahan baku seperti bagasse dan jerami padi, yang memerlukan penggurangan ukuran dan proses hidrolisis yang kompleks. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengeksplorasi teknologi yang lebih murah dan ramah lingkungan, serta memperhatikan faktor keberlanjutan dari sistem bioenergi yang dikembangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline