ARTIKEL
Teori Asam Basa
Konsep asam dan basa telah didefinisikan berkali-kali dengan cara yang berbeda. Beberapa ilmuwan memberikan berbagai definisi untuk mengkarakterisasi asam dan basa dimana beberapa konsepnya cukup sempit dan ada pula yang komprehensif. Asam dan basa ada di mana-mana dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap cairan kecuali air yang kita gunakan memiliki sifat asam dan basa, misalnya cuka (mengandung asam asetat), soft drink (mengandung asam karbonat), buttermilk (mengandung asam laktat), sabun (mengandung basa). Definisi paling awal dibuat berdasarkan selera dan pengaruhnya terhadap zat lain.
Asam
Asam adalah zat yang berasa asam, berbau tajam, korosif, pH < 7 dan lakmus biru menjadi merah. Reaksi netralisasi terjadi ketika asam bereaksi dengan alkali, membentuk garam dan air. Produknya kurang asam atau basa dibandingkan reaktan. Bereaksi dengan logam, menghasilkan H2. Misalnya, reaksi antara natrium hidroksida (basa) dan asam klorida, membentuk natrium klorida (garam) dan air.
Faktor yang mempengaruhi kekuatan asam. Kekuatan asam dan basa tergantung pada faktor-faktor berikut:
Polaritas molekul dan kekuatan ikatan HA
Dengan meningkatnya polaritas molekul, kerapatan elektron akan menjauh dari atom hidrogen dan menjadi H+ (proton). Semakin besar muatan positif pada atom hidrogen, ikatan HA akan semakin lemah, semakin kecil energi yang dibutuhkan untuk memutuskannya. Kemudian, proton akan dengan mudah berdisosiasi dalam larutan. Oleh karena itu, itu akan menjadi asam kuat
Elektronegatif
Hidrogen yang menempel pada atom yang lebih elektronegatif bersifat lebih asam. Misalnya - hidrogen yang terikat pada oksigen lebih asam daripada hidrogen yang terikat pada nitrogen, yang kurang elektronegatif daripada oksigen).
Ukuran