Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Puisi Makna: Mengkritisi Pemikiran Diri

Diperbarui: 9 September 2022   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengkritisi Pemikiran Diri (Sumber: Freepik)

Selamat membaca Sahabat Kompasianer dan Readers Terhormat!

Seorang pembelajar sedang mempertimbangkan...
Resah gelisah dalam benaknya...
Apakah pikiranku yang menjadi sumbernya?
Lantas kuselidiki dalam benak pikiran...
Pemikiran-pemikiran dalam benak...
Aku kritisi dengan pelbagai pertanyaan...
Aku mulai resah dan ragu dengan benak...
Ternyata pemikirankulah yang menjebak!

Ada racun tersimpan dalam pikiran...
Yang mesti aku binasakan...
Dengan kekuatan kebijaksanaan...
Aku koreksi semua yang ku percaya...
Yang bersumber dari referensi yang mesti kuubah...

Rekonstruksi pemikiran pun dimulai...
Semua ditata ulang...
Dicari kebermanfaatannya...
Digeledah kemudharatannya...
Dirasakan apa dampaknya...
Untuk diri dan orang banyak...
Yang kemudian meyakininya...
Dari lisan dan tulisan...
Yang kelak aku ungkapkan...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 9 September 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.

For our spirit... Never die. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline