Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Puisi Makna: Memperkaya Sudut Pandang

Diperbarui: 5 September 2022   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudut Pandang (Sumber: Freepik)

Selamat membaca Sahabat Kompasianer dan Reader Terhormat!

Mempertajam hafalan...
Dengan memperkaya...
Sudut pandang...

Kita tidak akan mampu melihat...
Keutuhan suatu pengetahuan...
Keutuhan suatu agama...
Keutuhan suatu sejarah...
Jika hanya melihat...
Dari satu sudut pandang...
Seperti banyak orang buta...
Yang meraba gajah...
Dan mengklaim itu adalah gajah...
Padahal tidaklah...
Utuh dan lengkap...
Apa yang mereka raba...

Pengetahuan...
Agama...
Sejarah...
Adalah samudera luas...
Yang mana pemahaman kita...
Tentang ketiganya...
Hanyalah...
Setetes air dari samudera...
Dari keutuhannya...

Apa kiat-kiat...
Untuk mampu mengenal...
Keutuhan dari semua...
Yang kuhafal?

Pertama ketahui penulisnya...
Ia ada di pihak mana...
Dan apa sudut pandang...
Yang ia gunakan...
Sudut pandang Tuhankah...
Subjektivitaskah...
Objektivitaskah...
Potensi apa yang ia gunakan...
Dalam bersudut pandang...
Logika-kah...
Kreativitas-kah...
Emosional-kah...
Pengalaman-kah...
Hasrat-kah...
Ketahui itu semua...
Karena itu memperkaya...
Sudut pandang kita...

Semakin kaya kita...
Akan sudut pandang...
Semakin luas...
Konektivitas kita...
Dengan persahabatan...
Dan kemanusiaan...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 5 September 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline