Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Puisi Makna: Godaan Setan

Diperbarui: 19 Agustus 2022   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Godaan Setan (Sumber: Freepik)

Selamat siang Sahabat Kompasianer dan Readers~ Ingin bikin puisi lagi ahh~ Hehehehehe~

Selamat menikmati!

Seorang pemuda terhenti sejenak. Merenung apa salah diri menyebabkan dalam derita. Hingga ia tersadar. Dan menuliskannya dalam sebuah kertas. Tertulislah sebuah puisi untuk menjadi pengingat.

Tahukah kamu kenapa setan menggoda?
Manusia agar maksiat bak jerat anakonda?
Menjerumuskannya dalam jurang penggoda?
Hingga yang tergoda porak-poranda?
Akibat tindak perbuat bisikan penggoda?
Padahal setan tak paksa ia yakin propaganda...
Karena manusia tidak berperan bagai pembeda...
Antara nikmat sesaat yang melanda...
Tak sadar dosa menjadi penanda...
Diri celaka derita tanpa tiada...

Kini sang pemuda bertaubat. Dan berjanji pada dirinya sendiri tak akan lagi tergoda dengan bisikan-bisikan penggoda. Yang membuat dirinya berdosa lagi celaka.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 19 Agustus 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline