Selamat siang Sahabat Kompasianer dan Readers~ Ingin bikin puisi lagi ahh~ Hehehehehe~
Selamat menikmati!
Seorang pemuda terhenti sejenak. Merenung apa salah diri menyebabkan dalam derita. Hingga ia tersadar. Dan menuliskannya dalam sebuah kertas. Tertulislah sebuah puisi untuk menjadi pengingat.
Tahukah kamu kenapa setan menggoda?
Manusia agar maksiat bak jerat anakonda?
Menjerumuskannya dalam jurang penggoda?
Hingga yang tergoda porak-poranda?
Akibat tindak perbuat bisikan penggoda?
Padahal setan tak paksa ia yakin propaganda...
Karena manusia tidak berperan bagai pembeda...
Antara nikmat sesaat yang melanda...
Tak sadar dosa menjadi penanda...
Diri celaka derita tanpa tiada...
Kini sang pemuda bertaubat. Dan berjanji pada dirinya sendiri tak akan lagi tergoda dengan bisikan-bisikan penggoda. Yang membuat dirinya berdosa lagi celaka.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 19 Agustus 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H