Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (5) - Feeling

Diperbarui: 7 Agustus 2022   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep STIFIn (Sumber: stifinjakarta.com)

Selamat pagi sahabat Kompasianer dan Readers~ Saya kali ini akan membahas fokus pada kecerdasan Feeling dengan gaya bahasa analisis saya ya hehehehe~

Feeling meliputi Kecerdasan Perasaan dan Emosi.

Sahabat bisa mengakses Ilmu ini di website stifin.com.

Ada Orientasi yang menonjol pada kepribadian Feeling diantaranya:

  • Seorang Feeling selalu identik dengan Cinta. Pandai mengungkapkan perasaan yang sifat welas asih adalah ciri yang paling menonjol pada seorang Feeling yang sudah meraih kecerdasannya. 
  • Oleh karenanya seorang Feeling sangat mengapresiasi pujian, pendampingan, dan sentuhan emosi yang membangkitkan semangat belajar dan kontribusinya. Strategi tersebut bisa digunakan kedua orang tua dan guru dalam meningkatkan daya gedor perjuangan anak dan anak didiknya dengan dominasi kecerdasan ini. 
  • Namun pujian, pendampingan dan sentuhan emosi mesti konsisten diberikan apa bila seorang Feeling sudah merasakan kenyamanan dari orang orang yang diakuinya. Jika tidak konsisten dan mengecewakannya, maka seorang Feeling akan meninggalkan mereka begitu saja. 
  • Seorang Feeling adalah seorang yang berbakat dalam meluhurkan sesamanya (magnifiying) dan berpotensi penuh popularitas. Konstitusi Jasmani Displastis menunjang bakat seorang Feeling, tentunya bisa dioptimalkan dengan mengikuti jenis olahraga pernafasan seperti Yoga untuk pengendalian emosinya.
  • Seorang Feeling berfokus pada Visi dan Orang, oleh karena itu bidang yang berpotensi dikuasai adalah pelajaran yang terdapat kemampuan memimpin dan mentoring (coaching). Kemampuannya yang begitu luar biasa penuh kasih kepada yang dipimpin dan dibinanya, membuat organisasi dipimpin dan kader yang dibinanya merasa nyaman untuk bertahan dengannya.
  • Ada mutiara luar biasa pada diri seorang Feeling yaitu berkesempatan meraih Ilmu Laduni/Tingkat Tinggi dari Tuhan jika hatinya konsisten dibersihkan dari segala penyakit hati.

Kedua orang tua bisa mengarahkan potensi anaknya (dengan dominasi kecerdasan feeling) untuk disekolahkan yang fokus pada bidang:

  • Politik (untuk introvert)
  • Pemerintahan (untuk introvert)
  • Hukum (untuk introvert) 
  • Kesenian (untuk introvert)
  • Psikologi (untuk extrovert)
  • Komunikasi (untuk extrovert)
  • Diplomasi (untuk extrovert)
  • Humas/Promosi (untuk extrovert)

Atau sahabat bisa mengamati potensi akademik seorang Feeling (baik introvert/Fi dan extrovert/Fe) di gambar dibawah, berdasarkan penelitian pegiat STIFIn.

Potensi Akademik (Dokumen hasil test STIFin Pribadi)

Yang mesti diwaspadai dari Seorang Feeling:

  • Berpotensi sebagai seorang pendendam (ingin membuat orang yang menyakitinya merasakan apa yang ia rasakan)
  • Mudah tersinggung.
  • Cenderung abai terhadap satu per satu persoalan seorang yang dihadapinya/orang lain.
  • Malas berfikir dan menggampangkan banyak hal.
  • Mampu berempati, namun lamban meresponnya dengan aksi.

Seorang Feeling dapat menggapai tangga pencerahan spiritualitasnya melalui semangat pengabdian pada optimalisasi keunggulannya. Yaitu salah satunya dengan memberikan pencerahan dan juga memberi motivasi berkebaikan kepada lebih banyak orang.

Demikian paparan singkat yang saya sajikan. Nantikan part berikutnya yah~

Semoga bermanfaat!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline