Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Kesah Puisi: Harapan Seorang Pemuda

Diperbarui: 23 Juli 2022   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik

Selamat berjumpa sahabat Kompasianer dan Readers~ Saya mau buat puisi untuk blog Competition Mettasik ya. Hehehehe~

Mode Puisi: Kesah Puisi
Judul Puisi: Harapan Seorang Pemuda

Sang Pemuda...
Bukan siapa-siapa...
Bukanlah seorang yang terkenal.

Sehari-hari depan layar komputernya.
Komputer yang menemani dari masa SMA.
Hingga kini di usia ke dua puluh delapan.
Mengetik asa dan cita di kompasiana.

Derma diri layani adik, bunda dan ayah.
Dibalik keterpurukannya putus kuliah.
Dibalik keterkucilan diri dari dunia luar.
Karena parah sakit pernah melanda.

Like pernah tembus Enam Puluh Tiga.
Namun kini semakin waktu berjalan.
Semakin sepi peminat.

Tak apa...
Pemuda hanya menulis penuh harap.
Sebagai kontribusi diri pada masyarakat.

Dukungan mengalir rekan sejawat.
Sahabat Kompasianer yang setia ada.
Follower mulai bertambah.
Namun berkurang para pembaca.

Sang Pemuda yang tidak bekerja keras...
Tidak keluar rumah...
Untuk mencari nafkah...
Seperti pemuda lainnya...

Hanya diatas kursi sembari tirakat.
Menahan haus dan lapar.
Menahan nafsu dan murka.
Mengekang diri penuh cita.
Suatu saat berguna bagi bangsa.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 23 Juli 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.

For our spirit... Never die!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline