Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Mengapa Memperjuangkan yang Bakal Meninggalkan Kita?

Diperbarui: 22 Juli 2022   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik

Selamat pagi sahabat kompasianer dan readers~ Kali ini saya mau menulis tema tentang perjuangan.

Mengapa Memperjuangkan yang Bakal Meninggalkan Kita? Ini pertanyaan menggelitik untuk kita semua yang hidup di muka bumi.

Orang-orang begitu sibuk mengumpulkan dan menggunduk-gundukan materi untuk dirinya dan masa depannya. Iya bagus kok itu salah satu bentuk perjuangan untuk masa depan, tentang kesiapan kita menghadapi masa tua. 

Tapi kalau terlalu fokus ke materi, nanti juga mereka habis sendiri karena segala siklus kebutuhan kita, mereka bakal meninggalkan kita, seperti masuk nya uang ke dompet dan keluarnya uang dari dompet, itu selalu terjadi karena materi yang diperjuangkan bakal datang untuk kita dan pergi dari kita.

Terlalu fokus memperjuangkan materi, kalau sampai main serobot, hajar kanan-kiri, tak peduli apa cara yang digunakan. Apa kelak materi yang diperjuangkan dengan cara demikian bakal menolong kita setelah kematian? Atau malah menuntut kita, memberatkan kita dengan amalan-amalan yang merusak karakter kita?

Kita terlalu fokus berjuang pada hal yang sebenarnya akan kita tinggalkan, materi, dunia dan seisinya, hanyalah fatamorgana yang kelak kita tinggalkan setelah kematian. Pertanyaannya, apa yang kita perjuangkan kelak akan memuliakan hidup kita di alam berikutnya atau malah melaknati kita?

Jadi apa sebenarnya yang harus kita perjuangkan? Apakah hidup itu sebatas mencari materi untuk hidup? Atau bagaimanakah yang paling tepat?

Kita tentunya berfikir... jika alam dunia bakal kita tinggalkan melalui kematian. Lantas cara apa agar aku bisa selamat, damai berbahagia di alam berikutnya kemudian?

Oh! Ternyata aku mesti memperjuangkan yang hidup bukan yang mati. Apakah benda mati seperti materi kelak akan menolongku di hari kemudian setelah aku wafat? Maka aku wajib mencari tahu jawaban ini.

Lantas apakah yang aku perjuangkan kepada yang hidup di alam dunia? Apakah segala potensi mereka, segala kebaikan mereka, dan lainnya karena mereka merasakan nikmat pemberianku semasa hidup? Inikah jalan perjuangan yang seharusnya aku tempuh?

Maka perjuangkanlah apa yang kelak menolongmu di masa kematian menjelang. Inilah jalan perjuangan yang benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline