Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

7 Level Kesadaran Manusia yang Dicapai

Diperbarui: 24 Juni 2022   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

barrettacademy.com

Menurut Richard Barret ada 7 Level Kesadaran Manusia yang bisa diakses di website www.barrettacademy.com. Yang mana Teori Kesadaran ini merupakan ekspansi dari Teori Hierarkis Kebutuhan dari Abraham Maslow. Berikut Level kesadaran yang dapat dicapai manusia menurut Richard Barret:

Level 1: Kesadaran Mempertahankan Hidup (Surviving)

  • Perlu merasa aman secara finansial (jika hidup tidak bersandar pada alam)
  • Pemenuhan kebutuhan kelangsungan hidup.
  • Ada tantangan-tantangan untuk bertahan hidup.
  • Kemungkinan menjadi cemas dan marah secara emosional, yang datang dari keyakinan bahwa anda tidak akan mampu untuk mengendalikan lingkungan anda untuk memenuhi kebutuhan anda.
  • Tantangan: Manipulasi, keserakahan, kerakusan, kewaspadaan.

Level 2: Kesadaran Hubungan (Conforming-Relationship)

  • Tentang keselamatan dan rasa aman, maka kita perlu merasa dicintai dan dilindungi.
  • Perlunya akan rasa memiliki.
  • Ada keinginan untuk dicintai tanpa syarat semenjak masih anak-anak, timbul harapan untuk menjaga hubungan tersebut dan kebutuhan kita dapat terpenuhi dan tetap terjaga di kemudian hari.
  • Tantangan: Dipermalukan, Self-centered, Iri-dengki, dendam.

Level 3: Kesadaran Harga Diri (Differentiating-Self esteem)

  • Tentang perasaan aman di komunitas anda.
  • Ada keinginan untuk diakui dan dihargai oleh mereka yang memiliki otoritas dalam komunitas.
  • Jika anda diakui siapa diri anda, dan selalu merasa diterima dan memiliki hubungan dengan orang tua, teman sebaya dan figur yang memiliki otoritas. Maka anda akan mampu menangani kebutuhan rasa aman anda di kemudian hari.
  • Tantangan: Arogansi, kebanggaan, kesombongan, superioritas, diskriminasi.

Level 4: Kesadaran Transformasi (Individuating-Transformation)

  • Tentang menemukan otonomi dan kebebasan.
  • Tahun-tahun pembentukan anda dan perkembangan diri (masa-masa pencarian jati diri atau ma’rifat diri).
  • Pertanyaan “Siapakah diri ini?” dan “Apa yang esensial bagi diri ini?" mulai dilontarkan. Jika memperoleh jawaban dari pertanyaan tersebut, anda akan menemukan diri (jiwa/ruh) sejati anda.
  • Mulai berekspresikan siapa diri anda, dan anda dapat melepaskan topeng ego yang selama ini melekat di masa lampau hingga kini.
  • Kata Kunci: Semangat, adaptasi.

Level 5: Kesadaran Kohesi Internal (Self Actualizing-Self Expression)

  • Tentang menemukan makna dalam hidup anda
  • Bukan lagi tentang “Siapakah diri ini?” namun “Mengapa diri ini terjebak dalam tubuh ini?”.
  • Mulai menyadari misi hidup, “Apa alasan terbesar aku dilahirkan di kehidupan muka bumi ini?”
  • Kata kunci: Visi diri, Misi hidup, Tujuan hidup.

Level 6: Membuat Perbedaan Kesadaran (Integrating-Connection)

  • Bagaimana anda dapat memimpin, dan membuat perbedaan.
  • Selalu menyiratkan hubungan dengan sesama dengan cinta tak bersyarat.
  • Kata kunci: Empati, kolaborasi, kesadaran lingkungan dan terhubung dalam cinta.

Level 7: Kesadaran Memberikan Pelayanan (Serving-Contribution)

  • Bagaimana anda dapat melayani tanpa pamrih sesuai bakat dan karunia yang anda miliki, dan pekerjaan menurut anda pantas lakukan dari sejak lahir.
  • Seolah-olah jiwa anda membimbing anda.
  • Kebutuhan ketenangan batin, waktu luang untuk refleksi diri.
  • Anda mengetahui kapan anda dapat beroperasi pada tingkat kesadaran ini.
  • Kata Kunci: Pelayanan tanpa pamrih, self-less.

Level kesadaran ini dilalui secara bertahap yakni 1 -> 2 -> 3 -> 4 -> 5 -> 6 -> 7.
Gimana tertarik dengan artikel ini kawan? Rekan kompasiana boleh meninggalkan jejak di kolom komentar. Nah... yang jadi pertanyaannya, dimanakah letak level kesadaran kita saat ini? Dan apa itikad kita untuk sampai level terpuncak? Setiap level pasti ada tantangannya, namun jangan khawatir kok... Tuhan akan selalu membimbing Hamba-Hamba-Nya yang bersungguh-sungguh untuk meningkatkan level kesadarannya, Oke! (Simbol Jari Oke)

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 24 Juni 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline