Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Tirakat Super: Rahasia Keampuhan Tulisan Menarik, Jamin Ide Gak Mandek

Diperbarui: 10 Juni 2022   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik dengan sentuhan editan Photoshop dan Powerpoint

Selama saya menulis artikel di Kompasiana. Ide saya mengalir selalu setiap harinya, dan tidak pernah ada habisnya, pasti saja banyak ide bermunculan.

Saya ingin berbagi Tips yang mudah-mudahan membantu para Kompasianer bahkan untuk para Penulis di luar Kompasianer untuk bagaimana membuat Tulisan Ampuh yang menarik siapapun yang membacanya. Yang mana pastinya tulisan itu Menarik, Inspiratif juga Bermanfaat.

1. Jaga selalu Niat Luhur dalam Menulis yang diwarnai ketulusan

Selalu ingin berkontribusi bagi bangsa dan negeri melalui tulisan adalah kunci. Namun tirakat supernya, kita jangan pernah sekalipun mengharapkan materi dan royalti finansial dalam menulis. 

Tetap niatkan demi memberi karena ingin memberi, bukan memberi karena ingin diberi. Jangan selalu berfikir menulis di kompasiana untuk mendapatkan K-Reward. 

Jadikan kontribusi sebagai tujuan kita. Bukan materi sebagai tujuan. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tulus. Dan ini sangat menentukan keampuhan dampak tulisan-tulisan kita.

2. Jika anda Kompasianer, jangan lupa memberikan apresiasi kepada Kompasianer lainnya dan luangkan waktu untuk membaca tulisan beliau

Ini sangat penting, memberikan apresiasi kepada sesama Kompasianer adalah bagian dari Tirakat Super. Dimana kita akan merasakan energi positif, karena dukungan yang kita berikan atas sesama Kompasianer.

3. Jangan pernah ada niatan membukukan tulisan oleh kehendak pribadi, Teruslah menulis!

Mungkin ini adalah Tirakat Super yang paling sulit. Karena pasti ada keinginan besar untuk membukukan tulisan-tulisan kita untuk dicetak ke penerbit. Memang itu niat mulia jika tujuannya untuk mengedukasi semangat literasi bangsa. Namun terkadang kita tergiur dengan royalti finansial karena buku karya kira yang dicetak. 

Alhasil Tuhan memberikan balasan pahala menulis hanya di dunia saja, cirinya Tulisan kita tidak bersifat kekal dan tidak dirasakan sepanjang zaman, karena ada unsur pamrih disini. Akibatnya Tulisan kita tenggelam ditelan zaman. 

Kompasiana merupakan platform beyond blogging yang termasuk ketat karena aturan komunitas yang etis dan bermoral. Pasti ada Peran Tuhan Yang Maha Perkasa untuk menjaga platform beyond blogging ini, selama di isi oleh orang-orang yang penuh kebaikan. 

Ada masanya, jika seandainya kita wafat. Banyak orang-orang yang mencintai kita dan mencintai karya kita, mengabadikan tulisan kita dan dibukukan oleh beliau semua, sebagai bentuk Obituari yang kekal. Penghormatan terakhir ini akan membuat tulisan kita selalu terkenang sepanjang masa, sampai tak ada satupun manusia yang mau membaca tulisan nenek moyangnya.

4. Jadikan Menulis sebagai bukti Karakter Luhur kita untuk mendermakan pengetahuan secara konsisten dan penuh kesabaran

Sabar disini adalah setia pada proses. Walau tulisan yang kita buat di Kompasiana bukanlah Pilihan bahkan Artikel Utama. Pastinya Admin Kompasiana menginginkan yang terbaik untuk kita. Sampai detik ini tulisan saya belum ada yang menjadi Artikel Utama (per tanggal 10 Juni 2022). Namun rekan Kompasianer begitu memberikan apresiasi tinggi pada tulisan saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline