Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Kiat Menguasai Filosofi dengan Cara Sederhana

Diperbarui: 1 Juni 2022   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik dan di edit menggunakan Powerpoint

Filosofi bagi saya adalah ilmu tentang perumpamaan, guna melakukan pendekatan ilmu melalui perumpamaan/analogi sederhana kepada seorang yang ingin kita dekati dan memulai pergaulan ilmu pengetahuan.

Orang bijak cenderung mendekati seorang yang jauh dari bacaan pengetahuan (golongan masyarakat Grass-Root) melalui perumpamaan-perumpamaan yang mudah dipahami golongan grass root karena sesuai dengan minat pekerjaan dan keseharian seorang tersebut.

Contoh perumpamaan itu seperti, janganlah mendekati orang yang berbuat salah dan merugikan, karena itu dapat membuat kita terkena pengaruhnya hingga terjebak mengikuti seorang tersebut. Ibarat sebuah buah busuk dalam pepohonan, yang menularkan kebusukannya melalui binatang didalamnya yang kemudian pindah ke buah didekatnya.

Sebenarnya mudah untuk mempelajari filosofi, selama hati kita luas akan wawasan kehidupan alam dan sosial.

Apalagi jika kita menggunakan referensi kitab suci seperti Al-Quran, dengan menyelidiki hikmah kebijaksanaan Judul sebuah surah di Al-Quran. Berfikir kritis mengapa Allah mengabadikan nama-nama makhluk hidup seperti Lebah, Semut, Sapi Betina dan lainnya sebagai Judul Al-Quran. Tentu ada alasan "Glorifying" makhluk hidup tertera pada judul Al-Quran tersebut karena banyak memberikan hikmah pelajaran berharga bagi kehidupan manusia.

Seperti contoh Al-Quran mengabadikan Laba-Laba sebagai Judul Surah Al-Quran dengan nama Al-Ankabut. Banyak yang dapat kita umpamakan melalui perilaku laba-laba saat hendak menyelamatkan Baginda Rasulullah S.A.W di persembunyiannya dari kejahatan orang kafir Quraisy yang hendak mau membunuh beliau. Dan kita bisa mengambil perumpamaan tentang sarang laba-laba yang rapuh ibaratkan bersandar diri kepada selain kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Maka dapat disimpulkan, pembaca bisa melakukan studi perumpamaan melalui kajian-kajian pendalaman hidup sebagai berikut:

  1. Perumpamaan yang bersumber dari fenomena sosial, seperti profesi seorang, pekerjaannya, gaya pekerjaannya, perilaku kerja, dan cara seorang memecahkan persoalan hidup.
  2. Perumpamaan yang bersumber dari fenomena alam, seperti kejadian alam yang umum terjadi, kejadian alam yang pernah terjadi dan diketahui orang banyak, dan kejadian alam yang langka namun diketahui juga oleh orang banyak.
  3. Perumpamaan yang bersumber dari makhluk hidup selain manusia, seperti dari perilakunya, kebiasaannya, cara bertahan hidup, dan cara berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya.
  4. Penyelidikan perumpamaan yang berasal dari Kitab Suci Umat Beragama, bisa dari Kisah Para Tokoh Protagonist yang terkisahkan dalam kitab suci, peranan utusan Tuhan, perilaku dan sikap utusan Tuhan, makhluk hidup yang tertera pada judul surah/chapter kitab suci bahkan pada ayat surat/chapter kitab, dan lainnya yang berkaitan dengan isi Kitab Suci Tersebut.

Demikian kiat-kiat menguasai ilmu Filosofi dengan cara sederhana, agar hidup kita dipenuhi cinta dan kebijaksanaan.

Semoga membantu hidup anda.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 1 Juni 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline