Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Memaknai Torang Samua Basudara

Diperbarui: 21 Mei 2022   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik

Torang Samua Basudara. Slogan perekat saudara kita di Kota Manado. Izinkan saya selaku orang Sunda memaknainya wahai saudaraku.

Krisis identitas sejatinya menjadi sumber permusuhan, kebencian dan peperangan.

Di era kini, Aku orang NATO, kamu orang Rusia, membuat peperangan itu terjadi.

Dimasa perang salib, aku orang Islam, kamu orang Kristen, membuat peperangan itu terjadi.

Inilah yang dimaksud krisis identitas, kita dibingungkan dengan identitas sehingga membuat kita semua terpisah dalam golongan-golongan yang saling berkompetisi satu sama lain dalam kehancuran.

Sejatinya kita semua adalah bersaudara, sahabatku.

Kita adalah saudara kemanusiaan. Bahkan dengan hewan dan tumbuhan sekalipun, kita adalah saudara, yakni saudara ciptaan Tuhan, bahwa seluruh makhluk sejatinya adalah Ruh.

Ruh yang dibungkus oleh pakaian sang ruh yakni tubuh jasmani. 

Ada Ruh yang dibungkus tubuh manusia, ada Ruh yang dibungkus tubuh hewan, dan ada Ruh yang dibungkus tubuh tumbuhan.

Mengapa kita tidak menginsyafinya?

Karena kita menganggap tubuh jasmani kita adalah diri kita yang sebenarnya, padahal itu sangatlah keliru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline