Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Mau Dibawa ke Manakah Peradaban Bumi Nusantara Pasca Pilpres 2024?

Diperbarui: 12 Mei 2022   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram/Nyoman_Nuarta

Penulis melakukan studi mandiri meninjau tulisan-tulisan perihal informasi Suku Baduy, yang menduduki kabupaten Lebak, Banten yang seperti yang ditulis Faustina Patria dari Universitas Binus. Tulisannya disini: Suku Baduy Jauh dengan Teknologi dekat Dengan Alam dan pernah saya bahas keilmuannya di Tulisan berikut: Mukjizat Cinta.

Pada tulisan-tulisan sebelumnya penulis membahas pengetahuan tentang Pembagian Periode Zaman (Baca juga: Menjadi Pemenang Setiap Zaman) berdasarkan Sifat Alam.

Peradaban dan Budaya yang ada di Bali dan Suku Baduy sejatinya merupakan keberlanjutan dari peradaban Kerajaan Padjajaran di masa lampau terang Bapak Aseng seorang sahabat ayahanda juga seorang petualang ilmu ruhani, yang berkunjung kemudian berdialog di rumah kedua orang tua penulis, dan juga tentu di Bali pun masih banyak Para Brahmana bijaksana yang berdarah asli dari Pembesar Kerajaan Majapahit.

Peradaban dan Budaya yang ada di Bali dan Suku Baduy mengandung Manifestasi Sifat Alam Kebaikan yang diotoritaskan oleh Sri Vishnu dan terkoneksi langsung dengan Purna Avataranya yakni Sri Krsna yang pernah menginjakan kakinya di muka bumi 5.000 tahun silam. 

Yang mana Sri Vishnu berotoritas pada sifat Alam kebaikan (Sattvam). Mahadeva Shiva berotoritas pada sifat Alam Abai (Tamas). Dewa Brahma berotoritas pada sifat alam Nafsu (Rajas). 

Mengapa Orang Baduy dan Bali mengandung manifestasi sifat Alam kebaikan? Karena Orang Baduy dan Bali cenderung lebih harmoni dan menyatu dengan Alam, karena potensi hati yang selalu beliau-beliau pertajam semasa hidupnya dengan istilah Welas Asih.

Sattvam - Rajas - Tamas ditemukan pada naskah Bhagavad Gita yang disabdakan Sri Krsna kepada Arjuna, sering dibahas sebagai komponen dasar pembentukan alam semesta dan menjadikan susunan planet yakni Planet Atas dan Planet Bawah. Dimana Planet Atas didominasi Sifat Alam Sattvam yang paripurna sehingga banyak yang menyebutnya sebagai planet surgawi, sementara Planet Bawah didominasi Sifat Alam Tamas sehingga banyak yang menyebutnya sebagai planet yang penuh kesengsaraan jiwa karena penduduk planet yang begitu abai dan jika semakin kebawah semakin kejam kehidupannya.

Sementara Bumi tergolong planet yang didominasi Sifat alam Rajas atau nafsu, berada dipertengahannya. Maka jelas banyak manusia duniawi yang semasa hidupnya berkeinginan menjadi penikmat dan penguasa dunia.

Juga sebenarnya Manusia kini adalah manusia di periode Kaliyuga (dan Baca juga: Roda Siklus Zaman Berdasarkan Pengetahuan Veda) yang cenderung bersifat abai, dan keunikannya manusia dizaman kaliyuga sekarang lebih condong mengutamakan kepintaran sebagai sasaran kemajuan kehidupan, sehingga tersebarlah berbagai lembaga pendidikan yang berusaha mengoptimalkan kecerdasan akal masyarakat. Namun sayangnya sifat sattvam (kebaikan) cenderung diabaikan, sehingga praktik pelanggaran hukum pidana dan perdata merajalela. 

Maka wajar saja Semua Pihak menggemborkan "Merdeka Belajar" sebagai sarana untuk memperkaya potensi Hati Nurani yang merupakan ekspansi dari Sifat Alam Sattvam, sehingga peserta didik berkarakter tidak hanya mengandalkan kepintaran namun juga kepekaan sosial dalam bermasyarakat, keterbukaan dan menjalin kerjasama yang edukatif dengan semua lapisan masyarakat yang mendukung peradaban bangsa.

Sejatinya jika orang-orang berakal fokus menjalankan studi mencerdaskan kejeniusan akalnya dengan menggali kebenaran yang tersurat dan tersirat di Al-Quran. Sebenarnya banyak ayat-ayat Quran yang mendukung penyempurnaan akal sehat umat manusia seperti yang diterangkan Surah Al-Imran ayat 7 yang berbunyi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline