Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Sehampar Puisi Berbait (Episode 4) - Pamrih Perih Merintih

Diperbarui: 8 Maret 2022   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Selamat jumpa kembali sobat Kompasiana! Izinkan Rian menuliskan sebuah puisi dalam mode postingan "Sehampar Puisi Berbait". Hanya ada satu judul puisi dalam mode ini. Selamat menikmati!

***

Judul : Pamrih Perih Merintih

Termenung dalam sedih...
Terluka dalam pedih...
Menatapi kasih tak berbuah hasil...
Bukankah ku sudah memberi?

Namun apa yang kini ku raih?
Hanya perihnya hati yang merintih...
Sudahkah aku paham rasa ingin?
Aku yang ingin dipuji?
Yang ingin harap kembali?
Selalu berharap rasa pamrih?

Namun apa yang kini terasa dalam hati?
Pamrih Perih Merintih.
Dalam hati yang mengisi.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 2 Maret 2022.

***

Sekian sampai jumpa di tema puisi episode berikutnya!

Puisi sebelumnya: Terik Mahsyar Menggelegar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline