Masa remaja identik dengan masa pencarian jati diri dan berbagai gejolak emosi. Tak jarang, rasa ingin tahu dan dorongan untuk mencoba hal baru membawa mereka ke jalan yang salah, termasuk penyalahgunaan obat terlarang. Fenomena ini bagaikan bom waktu yang siap meledak dan mengancam masa depan generasi muda.
Obat terlarang, bagaikan racun manis, menjanjikan kesenangan sesaat namun meninggilkan luka dan penyesalan berkepanjangan. Dampak negatifnya tak hanya menjerat kesehatan fisik dan mental, tetapi juga menggerogit moral dan masa depan para remaja.
Faktor Pendorong Kenalakan Remaja dan Penyalahgunaan Obat Terlarang :
Beragam faktor menjadi pendorong kenalakan remaja dan penyalahgunaan obat terlarang, diantaranya:
- Kurangnya kasih Sayang dan Perhatian Keluarga: Ketidak harmonisan rumah tangga, kurangnya komunikasi dan kedekatan emosional antara orang tua dan anak, serta minimnya pengawasan dapat mendorong remaja mencari pelarian dalam penyalahgunaan obat terlarang.
- Pengaruh Pergaulan: Terjerumus dalam pergaulan yang salah, dikelilingi teman-teman yang mengonsumsi obat terlarang, dan tekanan untuk mengikuti tren negatif dapat menyeret remaja ke dalam kenalakan.
- Kurangnya Edukasi dan Pemahaman: Pemahaman yang minim tentang bahaya obat remaja mudah tergoda untuk mencoba obat-obatan berbahaya.
- Keterbatasan Akses Layanan Rehabilitasi: Kurangnya akses terhadap layanan rehabilitasi dan pemulihan bagi korban penyalahgunan obat terlarang menghambat proses pemulihan dan membuat rentan kembali terjerumus.
Dampak Penyalagunaan Obat Terlarang Bagi Remaja:
Dampak negatif penyalahgunaan obat terlarang bagi remaja bagaikan api yang membakar masa depan mereka, di antaranya:
- Gangguan Kesehatan Fisik dan Mental: Penyalahgunaan obat terlarang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan fisik, seperti kerusakan organ tubuh, overdosis, kecemasan, psikosis, dan gangguan perilaku.
- Penurunan Prestasi Akademik: Fokuas belajar terganggu, konsentrasi menurun, dan motivasi belajar hilang akibat pengaruh obat terlarang. Hal ini berakibat pada penurunan prestasi akademik dan menghambat rasa depab pendidikan mereka.
- Masalah Perilaku dan Kriminalitas: Pengaruh obat terlarang dapat memicu perilaku agresif, kriminalitas, dan tindakan nekad yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Ketergantungan dan Sulit Berhenti: Obat telarang memiliki efek adiktif yang kuat, sehingga remaja yang terjerumus akan mengalami kesulitan untuk berhenti dan membutuhkan bantuan profesional untuk pulih.
Masa depan banga terletak di tangan para remaja. Melindungi mereka dari bahaya penyalahgunaan obat terlarang adalah tanggung jawab bersama. Dengan kepeduliab, edukasi, dan upaya kolektif, kita dapat membangun generasi muda yang bebas narkoba dan siap berkarya untuk kemajuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H