Program Asistensi Mengajar (AM) merupakan salah satu program merdeka belajar yang diterapkan oleh Universitas Negeri Malang. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta membelajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi pendamping guru di sekolah. Tujuan lainnya yaitu membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi sesuai perkembangan IPTEKS. Setelah mempelajari lebih jauh tentang kegiatan AM pada buku pedoman, maka saya Intan Syafiiyah, mahasiswa semester 7 Prodi Pendidikan IPA memilih untuk mendaftar kegiatan AM dengan tujuan ingin mencoba hal baru dan juga menambah pengalaman.
Pada awal pendaftaran di website AM, saya mengalami kebingungan untuk memilih lokasi penempatan. Setelah berpikir panjang dengan mempertimbangkan beberapa aspek, akhirnya lokasi yang saya pilih adalah SMP Negeri 1 Pakisaji. Semua rekan satu penempatan di SMP tersebut adalah kenalan baru bagi saya, namun hal inilah yang membuat saya senang karena bisa memperluas korelasi pertemanan. Terdapat 5 mahasiswa Pendidikan IPA dan 3 mahasiswa PSTM yang akan menjadi rekan asistensi mengajar selama 4 bulan kedepan.
Terdapat 4 tahapan yang dilakukan pada kegiatan AM selama 20 minggu dari bulan Agustus-Desember, yaitu perencanaan kegiatan selama 2 pekan, pelaksanaan kegiatan selama 16 pekan, diseminasi hasil kegiatan 1 pekan, dan pembuatan laporan 1 pekan. Pada kegiatan perencanaan dilakukan observasi pada pekan 1 dan penyusunan program kerja pada pekan 2. Kegiatan observasi menjadi hari pertama saya bertemu dengan rekan-rekan AM sekaligus mencoba memahami setiap karakter mereka. Pada kegiatan observasi, kami menemui koordinator mahasiswa AM yang ada di sekolah guna membahas kondisi sekolah mitra, mulai dari kurikulum yang diterapkan, kegiatan non akademik di sekolah hingga pembagian guru pamong. Lebih lanjut, saya juga menghubungi guru pamong untuk menanyakan kelas yang akan diajar selama 4 bulan kedepan. Setelah program kerja disusun, kami mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing lapangan dan setelah disetujui maka dilakukan proses pengantaran sekaligus forum group discussion dengan pihak sekolah terkait rancangan proker yang telah disusun. Selanjutnya, dari sinilah kisah 4 bulan mahasiswa asistensi mengajar dimulai.
Dalam pelaksanaannya mahasiswa AM di sekolah menjalankan banyak kegiatan sesuai dengan panduan yang telah dijabarkan. Adapun program AM di sekolah terdiri dari berbagai kegiatan di antaranya kegiatan akademik yang meliputi penyusunan perangkat pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta berbagai bentuk implementasi IPTEK dan produk pembelajaran sesuai dengan kontrak mahasiswa dengan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong. Kegiatan non-akademik yang dilakukan yakni melaksanakan program kerja yang telah ada sebelumnya maupun yang ada karena usulan mahasiswa asistensi mengajar. Program kerja tersebut diantaranya, Lomba Kebersihan Kelas, Go Green School, Ekstrakurikuler BTQ, EWPK, Dies Natalis SPANEPA, Membantu Kegiatan OSIS, Sosialisasi Bullying saat acara Latihan Dasar Kepemimpinan, Piket 3S (Senyum, Salam, Sapa), Piket Sholat, Penertiban dan sebagainya. Kegiatan yang ketiga adalah adminisrasi sekolah yang meliputi kegiatan digitalisasi arsip dan inventaris sekolah, layanan administrasi berbasis teknologi, dan kegiatan administrasi tata usaha, perpustakaan, UKS, dan kurikulum. Kegiatan program AM yang lain yaitu publikasi yang menghasilkan output artikel ilmiah, esai tentang pengalaman mengikuti AM, dan video pengalaman asistensi mengajar.
Pekan pertama pelaksanaan AM, saya cukup mendapat culture shock dengan penggunaan bahasa dan sikap siswa kelas 7 yang saya ajar. Berawal dari sini saya kembali berkonsultasi dengan guru pamong, hingga akhirnya saya dapat beradaptasi dengan baik hingga kegiatan selesai. Saya mengajar IPA di kelas 7B dan 7E, tetapi terkadang juga membantu mengajar IPA di kelas 7A, 7C, dan 7D saat rekan yang lain berhalangan hadir. Adapun dalam merealisasikan program akademik, khususnya menghadapi siswa di kelas membutuhkan energi yang kuat untuk menciptakan situasi rileks dan serius supaya tujuan pembelajaran tercapai. Dalam mengajar pastinya memahami bahwa setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, begitu pun dalam kelas untuk menciptakan proses pembelajaran yang baik harus membutuhkan rasa sabar yang ekstra dan penuh semangat yang tinggi. Dalam prosesnya, saya selalu mencoba menerapkan pembelajaran yang bervariatif baik dari metode maupun media pembelajaran yang digunakan. Seringkali saya menggunakan media berbasis online untuk memacu semangat belajar siswa. Selain itu, beberapa kali selama mengajar saya pernah memberikan pembelajaran tentang cara bersikap dan akhlak bagi siswa.
Selain itu, untuk kegiatan non akademik secara umum sudah berjalan dengan sangat baik. Sudah banyak program yang direalisasikan oleh mahasiswa AM seperti lomba kebersihan kelas, Go Green School, Sosialisasi Bullying dan program kerja yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu, sekolah selalu memandang baik dalam setiap program kerja mahasiswa AM. Terlebih lagi, untuk kegiatan Dies Natalis (HUT SMPN 1 Pakisaji) ke-40, mahasiswa telah berkolaborasi dengan guru-guru untuk menyukseskan acara tersebut. Program kerja yang sudah terealisasikan memberikan banyak hal pengalaman dan sisi positif bagi saya, rekan mahasiswa AM serta bagi sekolah. Selama 4 bulan itu pun rasa rasa kekeluargaan antara guru dengan mahasiswa terbentuk dengan baik.
Pada program kerja yang telah dilaksanakan, saya memperoleh kesempatan untuk mengembangkan soft skill maupun hard skill karena di setiap proker pembagian tugas selalu di-rolling. Jika biasanya saya bertugas mendokumentasikan dan mengedit video untuk konten resmi Instagram mahasiswa AM (@am_um_spanepa), maka pada proker lomba kebersihan kelas saya berganti menjadi sie humas, serta menjadi penanggungjawab pada proker Go Green School. Tentunya semua hal tak selalu berjalan mulus, terkadang beberapa rekan AM perlu saling mengingatkan untuk melakukan tanggung jawabnya. Selain itu, pentingnya untuk memiliki kesadaran terhadap sesama rekan tim AM.
Program kerja AM pada bidang administrasi sekolah membuat saya bisa berinteraksi bahkan dekat dengan guru maupun karyawan sekolah. Mulai dari bagian tata usaha, perpustakaan, UKS, bahkan kurikulum. Bahkan seringkali walau bukan jadwal piket pun, saya sering mengunjungi bagian perpustakaan dan kurikulum untuk sekedar bertegur sapa ataupun berbagi sedikit cerita lucu. Nyatanya kegiatan kecil ini mampu memunculkan rasa keakraban dan kekeluargaan dengan Bapak Ibu di sekolah.
4 Bulan menjadi mahasiswa asistensi mengajar merupakan pengalaman yang berharga bagi saya. Pengalaman yang membuat saya dapat mengembangkan potensi dalam diri melalui kegiatan akademik, non akademik, hingga administrasi sekolah, belajar memahami karakteri siswa hingga dapat akrab bertegur sapa saat bertemu, serta mendapatkan pengalaman untuk bekal karir di masa depan.
Malang, 06 Desember 2023