Lihat ke Halaman Asli

Intan Surgani Asti

Universitas Pendidikan Indonesia

Mengembangkan Kreatifitas Siswa SD Melalui Crafting Class: Membuat Batik Jumputan di Kelas Tinggi SDN Sukahati 01 dan 02 Bandung

Diperbarui: 10 Agustus 2022   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Batik merupakan kain khas Indonesia yang menjadi ciri utama bangsa yang harus dilestarikan. Banyak sekali jenis kain batik dari Indonesia berdasarkan teknik pembuatannya, yaitu seperti batik tulis/canting, batik cap, batik celup/jumputan, batik tulis/colet, dan batik printing/cetak.

Batik jumputan atau yang biasa dikenal dengan nama tie dye merupakan salah satu batik modern yang banyak diminati masyarakat saat ini. Batik jumputan memiliki motif yang unik, seperti berbentuk melingkar, donat, garis, hingga mawar. 

Kata "Jumputan berasal dari Bahasa Jawa yang artinya mengambil atau memungut dengan menggunakan semua ujung jari tangan. Selain harganya yang terjangkau, cara pembuatannya pun sangat mudah dan dapat dilakukan oleh berbagai kalangan, salah satunya oleh siswa sekolah dasar.

Mengingat pentingnya melestarikan ciri khas bangsa, maka generasi muda perlu mengenal lebih dalam tentang batik. Kegiatan KKN UPI 2022 menjadi sebuah peluang untuk mengenalkan batik melalui kelas berkarya dengan tujuan dapat menumbuhkan jiwa cinta tanah air dan melatih kreatifitas serta psikomotoriknya melalui pembelajaran praktik secara langsung.

Pada Sabtu (06/08/2022), mahasiswa KKN UPI 2022 Kelompok 157 melakukan kegiatan Crafting Class di SDN Sukahati 01 dan SDN Sukahati 02, Cinunuk, Cileunyi, Bandung.

Dokpri

Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat batik jumputan bagi siswa SD, yaitu:

  • Air panas/hangat
  • Pewarna tekstil, contohnya Wantex, dll
  • Garam
  • Kain, bisa menggunakan jenis kain mori prima, blaco, atau primissima.
  • Botol bekas
  • Karet atau tali rafia
  • Botol bekas
  • Paku/lainnya

Dokpri

Adapun proses pembuatannya sangat sederhana, kain putih polos diikat dengan beberapa teknik seperti teknik ikat kelereng, teknik lipat ikat, dan lain sebagainya.

Kegiatan ini dilakukan bersama siswa kelas 4, 5, dan 6 di 2 sekolah. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa SD dapat lebih mengenal batik dan menumbuhkan jiwa cinta tanah air, akan lebih baik lagi jika di masa yang akan datang kegiatan ini bisa membuka peluang usaha untuk berbagai kalangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline