Lihat ke Halaman Asli

Intan ShellyAmanda

Mahasiswa IAIN Jember

Kita Beda Kelas

Diperbarui: 10 Januari 2022   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Halo apa kabar, para warga yang terkena syndrom Capadocia?
Masih sehat?

Atau udah mulai muncul tanda-tanda hipertensi?
Atau bahkan udah pada nyamperin Instagram dari Mbak Lidya Danira lalu maki-maki dia di komen atau melalui DM?

Inhale-Exhale. Mari kita membicarakannya dengan kepala dingin. Menurut pendapat ahli bernama Maslow salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan rasa cinta,
kasih sayang (love needs) dan kebutuhan ini juga ingin mendapatkan pemenuhnya. Cara yang dibenarkan atau legal untuk memenuhinya adalah menikah.

Namun, ada beberapa individu yang memutuskan untuk tidak atau belum menikah. Hal ini dilatarbelakangi beberapa faktor. Salah satunya adalah perselingkuhan. Mereka takut untuk memulai rumah tangga karena bayang-bayang pasangan yang akan selingkuh telah melintas dipikiran.

Sudah menonton serial Layangan Putus? Serial yang saat ini tengah digandrungi ini mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pasangan-pasangan. Ada yang mulai protektif terhadap pasangannya atau bahkan ada yang ber- statement hal itu mirip dengan kasus rumah tangganya.

Rasa kesal menyelimuti masyakarat akibat ulah gadis yang dianggap menjadi orang ketiga dalam hubungan rumah tangga Aris dan Kinan.
Tapi semakin kesini adakah yang sepemikiran dengan kami bahwa Kinan sangat berbeda kelas dengan Lidya?
Perselingkuhan terjadi ketika salah satu dan atau dua orang yang telah mempunyai pasangan sepakat untuk menjalin hubungan dibelakang pasangan masing-masing.

Jika yang sepakat disini adalah dua orang tentu keduanya bisa disalahkan. Lalu bagaimana jika yang melakukannya satu orang?
Saya berikan contoh narrative-nya agar mudah dipahami.

Seorang pria mendekati gadis yang sedang mencari pasangan. Sang pria mengaku tidak memiliki pasangan dan senasib dengan si gadis. Seiring berjalannya waktu mereka berdua merasa cocok dan sering pergi bersama. Suatu hari si pria mengutarakan perasaanya dan diterima oleh si gadis. Selang beberapa hari ada yang menelepon si gadis. Awalnya gadis tidak ingin mengangkatnya karena merasa tidak mengenal nomornya. 

Namun ponsel itu berdering terus-menerus. Akhirny si gadis menjawabnya. Namun apa yang terjadi? Perempuan di seberang sana mengomel dan memaki-maki si gadis karena merasa pasangannya telah direbut. Gadis merasa bingung dengan apa yang terjadi. Si gadis berusaha pelan-pelan menjelaskan tentang ketidaktahuannya. 

Namun perempuan itu seperti tak henti-hentinya menghujam gadis dengan perkataan yang sangat menyakitkan. Gadis mengirim bukti-bukti akan kelakuaan si pria terhadapnya. Namun cemburu telah membutakan hati perempuan. Akibatnya si gadis pun naik pitam. Meminta penjelasan dari pihak pria namun ibarat lempar batu sembunyi tangan. Pria itu tidak mau mengakui bahkan memutar balikkan fakta.

Ketika ada indikasi kasus perselingkuhan? Alangkah baiknya mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya. Seperti yang dilakukan mbak Kinan, tidak hanya curiga-curiga kemudian menuduh tanpa bukti. Ingat, tidak semua orang tahu jika dirinya menjadi selingkuhan atau diselingkuhi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline