Lihat ke Halaman Asli

Tumor Otak Bisa Menurun? Cek Riwayat Keluargamu Sekarang!

Diperbarui: 16 September 2024   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Illustrasi : everydayhealth.com

Tumor otak terjadi ketika ada pertumbuhan sel abnormal di dalam jaringan otak atau jaringan di dekatnya (seperti saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan membran yang menutupi permukaan otak). Tumor otak jinak cenderung tumbuh perlahan, sedangkan tumor otak ganas atau kanker tumbuh lebih cepat. Tumor otak bisa berasal langsung dari otak atau menyebar dari bagian tubuh lain. Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan di dalam rongga kepala dan mempengaruhi fungsi otak.

Gejala Tumor Otak

Gejala tumor otak bisa bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan kecepatan pertumbuhannya. Beberapa tanda dan gejala umum dari tumor otak meliputi:

  • Sakit kepala, terutama pada pagi hari
  • Kesemutan di wajah
  • Kejang (konvulsi)
  • Kelumpuhan bertahap pada lengan atau kaki
  • Perubahan kondisi mental, kepribadian, atau perilaku
  • Kehilangan keseimbangan
  • Hilang ingatan
  • Mual, pusing, atau muntah tanpa sebab yang jelas
  • Masalah pendengaran atau penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau hilangnya penglihatan perifer
  • Merasa lapar berlebihan sehingga berat badan bertambah

Faktor Risiko Tumor Otak

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tumor otak antara lain:

  • Paparan radiasi pengion dosis tinggi, seperti yang digunakan dalam radioterapi untuk mengobati kanker lain, atau paparan dari luruhan nuklir.
  • Pertambahan usia, terutama pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
  • Jenis kelamin: Umumnya, pria lebih rentan mengalami tumor otak dibandingkan wanita.
  • Etnis: Ras Kaukasia memiliki risiko lebih tinggi menderita tumor otak dibandingkan ras lainnya.
  • Riwayat keluarga: Sekitar 5--10% kasus tumor otak disebabkan oleh faktor keturunan. Beberapa kondisi genetik yang meningkatkan risiko tumor otak meliputi: Neurofibromatosis, Penyakit von Hippel-Lindau, Sindrom Li-Fraumeni, Poliposis adenomatosa familial, Sindrom Lynch, Sindrom nevus sel basal (sindrom Gorlin), Sklerosis tuberosa, dan Sindrom Cowden.
  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh: Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), dapat meningkatkan risiko kanker darah (limfoma) yang bermula di otak dan sumsum tulang belakang

Cara Mencegah Tumor Otak

Untuk mencegah tumor yang disebabkan oleh faktor lingkungan kamu perlu menghindari paparan radiasi. Semnetara untuk mencegah tumor yang disebabkan faktor keluarga disarankan untuk melakukan tes genetik secara berkala untuk mengetahui risiko dan melakukan pencegahan sejak dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline