Lihat ke Halaman Asli

Intan Salindri

To err is human to forgive is divine

Keberhasilan Program Kerja KKN BTV III Memberikan Dampak Positif terhadap Peningkatan Literasi

Diperbarui: 9 November 2021   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pelaksanaan kegiatan KKN yang telah berada pada minggu akhir yaitu minggu keempat merupakan kegiatan dimana program kerja hampir seluruhnya terlaksana dan mahasiswa diharuskan untuk melakukan evaluasi guna mengetahui program kerja yang telah dilaksanakan dinilai berhasil atau tidak. 

Tidak hanya evaluasi kepada sasaran saja yang menjadi keharusan dalam mengetahui tolak ukur keberhasilan program kerja namun kritik dan saran dari sasaran juga turut andil dalam memberikan jawaban atas keberhasilan bahkan kekurangan program kerja yang telah dilaksanakan selama 30 hari ini. 

Menyikapi hal tersebut, saya juga telah berhasil mengevaluasi sasaran dan telah mendapat kritik dan saran mengenai program kerja yang telah saya laksanakan.

1. Sasaran

Dalam melaksanakan kegiatan KKN back to village III dengan mengusung tematik program literasi desa pada masa pandemi Covid-19, saya menemui dua sasaran di Desa Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember yaitu Ibu M.Ningsih selaku orangtua dan Loveana Safaras Aufa Azalia selaku anak dari ibu M.Ningsih.

2. Permasalahan Sasaran

Sebagai orang yang terkena dampak dari adanya pandemi covid-19, sasaran tentu memiliki permasalahan yang berbeda-beda terkait literasi. Bagi Ibu M.Ningsih, selama pembelajaran jarak jauh dilakukan, tanggung jawabnya sebagai orangtua kian bertambah. 

Selain menjadi ibu, istri dan wirausaha, kini ibu M.Ningsih harus menambah pekerjaannya sebagai pengawas dan guru di rumah. Melakukan pengawasan dan menjadi guru untuk anak bisa saja dilakukan apabila ibu M.Ningsih tidak terlalu sibuk. 

Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa menjadi jalan keluar apabila orangtua tidak bisa menjadi guru untuk anak dikarenakan tidak mahir dalam mata pelajaran tersebut. Pada kasus kali ini, ibu M.Ningsih tidak dapat mengajarkan bahasa Inggris kepada anaknya dikarenakan keterbatasan ilmu. 

Padahal ibu M.Ningsih menyadari bahwa penguasaan bahasa Inggris untuk anaknya merupakan hal yang penting namun himbauan dari orangtua tanpa kerja keras dalam mengajari akan memberikan hasil yang nihil kepada anak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline