Lihat ke Halaman Asli

Intan Safinaz

Mahasiswi Psikologi

Unik, 4 Mahasiswa Unesa Ciptakan Mesin Pengiris Keripik Gadung Semi Otomatis Hemat Energi

Diperbarui: 11 Agustus 2020   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadung atau Dicoreaceae merupakan tanaman yang banyak tumbuh di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada tahun 2015 di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat produksi ubi jalar mencapai 2.218.992 ton. Tanaman gadung banyak diolah menjadi berbagai olahan. Salah satu olahan yang banyak digemari masyarakat Indonesia adalah keripik gadung. Berdasarkan data Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi- umbian tahun 2017 sekitar 100-150 ton kripik gadung dipasarkan di kota- kota besar Indonesia dan gadung banyak mengandung alkaloid dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid norditerpena, dan tannin sehingga oleh masyarakat Indonesia juga digunakkan sebagai obat tradisional.

Proses produksi Keripik ini dimulai dari pengupasan bahan baku, lalu diberi abu gosok, penjemuran, perendaman, pengeringan, penggorengan, dan pengemasan. Pertama, bahan baku gadung dikupas. Setelah bahan baku dikupas dan dipotongi setebal 3mm, lalu dilumuri dengan abu gosok, setelah itu dijemur, kalua sudah kering gadung direndam, kemudian dikeringkan kembali. Setelah kering gadung sudah bisa digoreng. Setelah digoreng dinginkan selam 30 menit untuk setiap produksi

Persoalan prioritas yang sering dihadapi UKM Keripik Gadung terdapat pada proses pengirisan. Pada proses produksi UKM Keripik Gadung proses pengirisan memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena Proses pengirisan bahan baku umbi gadung yang bentuknya tidak beraturan dan masih menggunakan cara konvensional dan tradisional yakni dengan pisau. Selain memerlukan waktu lama yang melelahkan pekerja di awal proses serta tenaga berkurang di proses berikutnya ini mengakibatkan proses produksi keripik gadung tidak efektif, proses ini juga tidak aman karena pisau bias melukai tangan pekerja dan kurang higienis karena bahan baku umbi gadung banyak tersentuh oleh tangan.

Hal ini menjadi sorotan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya untuk membuat Inovasi yaitu Mesin Pengiris Keripik Gadung Semi Otomatis Hemat Energi Guna Meningkatkan Produktivitas Dan Efektivitas UKM Keripik Gadung. Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memiliki gagasan tersebut ialah Rizky Eka Saputra, Naurah Aurellia Widya Putri, Jovanca Andrian Christano, Monica Putri Santohani dengan Dosen Pembimbing Drs. Djoko Suwito, M.Pd.

Mesin Pengiris Keripik Gadung Semi Otomatis Hemat Energi Guna Meningkatkan Produktivitas dan Efektivitas UKM Keripik Gadung menggunakan motor HP yang sesui dengan daya listrik di UKM. Proses pengirisan pada mesin ini dilakukan secara semi otomatis dengan Motor yang terhubung pada transmisi yaitu puli dan v-belt yang akan memutar piringan pengirisan sekaligus pisau pengirisan yang kemudian memotong umbi gadung dengan presisi. Dengan adaya mesin ini dapat mempercepat proses pengirisan umbi gadung, lebih aman saat melakukan pekerjaan karena sudah tidak menggunakan cara konvensional dan tidak melelahkan pekerja.

mesin-pengiris-5f3242b2d541df316876d193.jpeg

(Desain Mesin Pengiris Keripik Gadung Semi Otomatis Hemat Energi Guna Meningkatkan Produktivitas Dan Efektivitas UKM Kripik Gadung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline