Lihat ke Halaman Asli

Intan Rismayanti

Bahasa dan Sastra Indonesia

Diksi dalam Puisi "Lagu Biasa" Karya Chairil Anwar

Diperbarui: 16 Desember 2023   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Puisi merupakan sebuah seni yang dikemas melalui kata-kata. Seni menulis dalam puisi melibatkan penggunaan gaya bahasa yang unik dan kreatif. Hal ini membuat puisi menjadi lebih menarik dan mampu menyampaikan pesan yang dalam dengan cara yang indah. Dengan seni menulis, puisi dapat menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan pengalaman dalam bentuk yang lebih estetis.

Perbedaan antara puisi dengan karya sastra lainnya adalah penggunaan diksi yang berbeda. Diksi yang digunakan dalam puisi harus dipilih dengan cermat dan tepat agar dapat menciptakan kesan yang mendalam dan emosional. Hal ini juga akan menambah nilai estetika dari sebuah puisi, sehingga membuatnya semakin indah dan memikat. Dalam menulis puisi diperlukan keahlian khusus dalam memilih kata-kata yang indah dan bermakna. Penggunaan diksi yang tepat akan membuat puisi semakin memukau dan menyentuh hati pembaca. Selain itu, puisi merupakan sebuah media untuk melampiaskan berbagai emosi yang dirasakan oleh penulis.

Berikut ini merupakan puisi "Lagu Biasa" karya Chairil anwar

Lagu Biasa

Di teras rumah makan kami kini berhadapan

Baru berkenalan. Cuma berpandangan

Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam

Masih saja berpandangan

Dalam lakon pertama

Orkes meningkah dengan "Carmen" pula.

Ia mengerling. Ia ketawa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline