Lihat ke Halaman Asli

Intan Rahmawati

saatnya menulis

Gebrak Santun petugas sanitasi dengan pemicuan BABS menciptakan Rasa jijik, Rasa Malu dan rasa tanggung jawab

Diperbarui: 4 September 2024   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Tegal (18/01/2022), Petugas sanitasi puskesmas Balapulang melakukan kegiatan pemicuan stop BAB sembarangan dengan gebrak santun (gerakan bersama masyarakat sanitasi tuntas) sebagai salah satu bentuk penagbdian masyarakat di wilayah Puskesmas Balapulang Kabupaten Tegal, Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan masih terjadi di Kecamatan Balapulang ini khususnya di Desa Balapulang Wetan, masyarakat masih ada yang belum memilki septitank dan Masyarakat masih berperilaku BAB sembarangan, Sehingga perlu adanya sosialisasi terkait perubahan perilaku masyarakat untuk tidak BAB sembarangan, dengan memilki jamban sehat.

Untuk menekan angka kematian akibat diare ini, yang salah satu penyebarannya yaitu dari perilaku BAB sembarangan, Bentuk nyata yang dilakukan dalam mewujudkan pilar 1 STBM yaitu stop BAB sembarangan, yaitu dengan melakukan kegiatan pemicuan stop BAB sembarangan. Berbagai alasan digunakan oleh masyarakat untuk buang air besar sembarangan, antara lain anggapan bahwa membangun jamban itu mahal, lebih enak BAB di sungai, tinja dapat untuk pakan ikan, dan lain-lain yang akhirnya dibungkus sebagai alasan karena kebiasaan sejak dulu, sejak anak-anak, sejak nenek moyang, dan sampai saat ini tidak mengalami gangguan kesehatan. Alasan dan kebiasaan tersebut harus diluruskan dan dirubah karena akibat kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup bersih dan sehat  yang akan memperbesar masalah kesehatan

Foto: Dokumentasi Pribadi

Stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut:

Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau

Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll

Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebar luaskan bibit penyakit, sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit

Perubahan perilaku masyarakat tidak bisa secara langsung, msyarakat perlua diberikan edukasi/ pemahaman terkait dampak BAB sembarangan, bila masyarakat sudah "Tau" tentu level perilaku akan naik ke level "Mau" melakukan perubahan perilaku PHBS dan tentu akan "Mampu" mewujudkan PHBS tersebut dengan tidak BAB sembarangan atau membuat Jamban seha,

 Tujuan dari kegiatan "pemicuan Sop BABS / ODF" ini agar warga yang biasa membuang kotoran sembarangan merasaka jijik, rasa malu, rasa takut sakit, rasa berdosa dan rasa tanggung jawab yang berkaitan dengan kebiasaan BAB di sembarang tempat. Dan untuk membantu proses pemicuan tersebut digunakan beberapa komponen PRA seperti pemetaan, transek, alur kontaminasi dan simulasi lainnya, Kegiatan pemicuan ditutup dengan menulskan komitmen masyarakat peserta pemicuan untuk melakukan perubahan perilaku untuk stop BAB sembarangan dan membuat jamban sehat (Kloset dan septitank).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline