Lihat ke Halaman Asli

Mengejar Cinta Part I

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku buka situs traveloka.com berharap ada penerbangan di hari jumát dan pulang hari minggu. Tapi, sudah berkali-kali aku mencari tanggal dan ah ternyata hanya sia-sia saja. Seseorang menawariku untuk main di sebuah film layar lebar. Katanya dia akan pergi ke Indonesia bulan desember nanti. Film ini adalah film bollywood. Juga berbahasa Hindi. Sayangnya bahasa Hindiku tidak terlalu bagus. Aku tidak begitu percaya terharap ucapan di dunia maya. Dia hanya teman mayaku, mana bisa aku percaya 100% dengan dia. Aku harap dia tidak bohong tentang tawaran itu. Gaji satu episode film tersebut 20 juta. Ingin rasanya aku mendapatkan 20 juta itu. Aku akan gunakan untuk umrah mungkin. Dan sedikit saja untuk beli tiket pesawat ke Malaysia. Ya ! Malaysia ! Aku ingin terbang ke Malaysia. Andai aku punya sayap, aku akan terbang dengan sayapku sendiri tanpa menguras uang. Alasanku pergi ke Malaysia tidaklah lain untuk bertemu orang yang aku cinta selama ini. Seandainya saja aku bisa mencintai pria pribumi. Tak susah lah kalau ingin jumpa. Yang namanya cinta tidak bisa dipaksakan. Mungkin ini sudah takdirku untuk mencintai pria negri jiran itu. Tak tahu mengapa alasannya aku mencintainya. Yang pasti aku akan melakukan apapun demi pria yang kucintai itu. Bahkan aku menghemat uangku. Saat ingin beli bakso, es, atau apapun itu, aku pendam nafsuku dengan tidak membeli itu semua. Aku hanya makan dan minum apa yang diberi orang tuaku di rumah.

Inikah pengorbanan cinta itu ya Tuhan ? Sungguh berat rasanya. Aku harap aku bisa bertemu dengannya suatu hari nanti dimanapun itu. Jika jodoh tak akan kemana. Tiba-tiba terlintas di fikiranku sebuah ide cemerlang. Bagaimana jika aku ke Malaysia naik kapal feri saja. Aku akan mendarat ke pulau Kalimantan terlebih dahulu. Setelah itu naik kendaraan entah itu bus atau taxi ke perbatasan Indonesia-Malaysia. Itu jauh lebih hemat dibandingkan aku harus susah payah mencari tiket pesawat online. Aku akan mencoba booking tiket kapal feri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline