Lihat ke Halaman Asli

Intanohana

Risercer

Kalau Bukan Cinta, Kenapa Harus Menikah?

Diperbarui: 18 Januari 2019   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai saat ini aku ingat sekali perkataan seorang teman (pria) beberapa tahun lalu. 

Dia datang ke meja kerjaku dan memberikan undangan pernikahannya.

Aku yang sangat antusias menerima undangan itu menyampaikan selamat atas rencananya setelah berpacaran cukup lama, mungkin hampir 8 tahun. 

Kataku kira-kira begini "Senang sekali rasanya jika kita berjodoh dengan orang yang kita cintai". 

Tapi jawabnya "Apa itu cinta?"

Seketika aku kaget saat dia bertanya, pikirku dia bercanda. Tapi mengapa tidak ada tawa ? 

Setelah menyadari ini bukanlah literally bercanda, aku mengurungkan niat tertawa. 

Tanyaku balik "Lalu kalau bukan cinta mengapa harus menikah"

Sembari menunggu jawaban aku sudah berfikir jauh kemana-mana, apakah dia tidak mencintai pasangannya selama ini? Atau apakah dia terpaksa menikahi karena sudah lama berpacaran?

Lalu jawabnya "Ya...begitu saja, kita cocok, nyaman, lalu sudah lama pacaran dan cukup umur ya kita menikah" 

Hufft aku senang mendengarnya sambil teriak " YAA itukan namanya Cinta!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline