Review Buku Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial (Gravik Kejahatan Naik?)

Dosen Pengampu : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
Nama : Intan Nur Azizah
NIM : 222111361
Kelas : 5G

IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial
Penulis : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
Jumlah Halaman : 265 halaman
Ukuran : 14x20 cm
Tahun Terbit : 2015
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Deepublis (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)

HASIL REVIEW
BAGIAN III HUKUM DAN PERUBAHAN
SUB BAB : GRAFIK KEJAHATAN NAIK?

Buku dengan jumlah halaman 265 ini banyak membahas masalah sosial yang ada di masyarakat. Salah satu topik yang dibahas dalam buku ini adalah grafik kejahan yang naik. Bagaimana upaya yang dilakukan agar grafik kejahatan tidak semakin naik?

Kejahatan merupakan hal yang lumrah ditemui saat ini. Apalagi seiring dengan berkembangnya manusia. Ada beberapa fakor yang dapat menyebabkan terjadinya tindak kejahatan. Tidak meratanya ekonomi di masyarakat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya kejahatan. Tidak hanya itu, kecemburuan sosial juga bisa menjadi faktor tindak kejahatan walaupun pemerintah sudah berupaya untuk mengatasi hal tersebut.

Saharusnya masyarakat juga harus mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan. Tidak hanya mengandalkan aparat keamanan atau polisi saja. Karena kurangnya aparat keamanan maka masih ada peluang pelaku kejahatan melakukannya. Penerapan keamanan di lingkungan sekitar sangat diperlukan. Persoalan keamanan menjadi tanggung jawab bersama. Dengan menerapkan sistem keamanan lingkungan sekitar diharapkan bisa mengurangi adanya tindak kejahatan.

Dalam sub bab buku ini materi yang disampaikan sangat mudah untuk dipahami oleh pembaca dan sangat cocok untuk para pelajar khususnya mahsiswa. Tetapi dalam sub bab ini masih terdapat kekurangan yakni ada beberapa penulisan kata yang masih salah. Dapat disimpulkan bahwa seharusnya pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi dan kesadaran diri sendiri untuk menerapkan sistem keamanan agar mencegah terjadinya tidak kejahatan yang tidak diinginkan.