Lihat ke Halaman Asli

Intan My

Mahasiswa

Sejarah Kawasan Ledeng, Villa Isola, Taman Partere dan Taman Bareti

Diperbarui: 5 September 2022   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sabtu, 3 September 2022, para peserta dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM 2) melakukan reportasing di area kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Sebanyak 92 orang yang terdiri dari berbagai pulau luar Jawa dan dibimbing oleh dosen Modul Nusantara beserta mentor masing-masing. Kegiatan ini adalah pertemuan pertama dalam kegiatan kebhinekaan 1 yakni mengunjungi tempat bersejarah, titik kumpulnya yaitu di depan Monumen Pendidikan Nasional (MPN) lalu berjalan menuju Isola, Taman Partere, Taman Baretty dan terakhir rumah dinas rektor. Kegiatan ini bertajuk “napak tilas Bumi Siliwangi Sebagai Bagian dari Poskolonoalisme dan Heritage di Kota Bandung”.

Villa Isola atau yang sekarang dikenal dengan Gedung Bumi Siliwangi merupakan gedung direktorat Universitas Pendidikan Indonesia yang didirikan pada tahun 1932 oleh seorang arsitektur benama Ir. Schoemaker. Gedung ini merupakan salah satu bangunan peninggalan pada masa penjajahan belanda yang terletak di bagian Utara Kota Bandung, provinsi Jawa Barat. 

Dinamakan sebagai Gedung Isola karena lokasi gedung yang jauh dari keramaian kota dan dari falsafat yang pernah di utarakan oleh pemilik gedung terdahulu yaitu M Isollo E Vivo yang artinya “ Saya mengasingkan diri dan saya bertahan hidup”. Jadi, bisa dikaitkan bahwa kata Isola diambil dari tulisan Isolo yang artinya tempat meneyendiri, bisa diartikan bahwa Isola ini adalah tempat meneyendiri bagi pemilik gedung ini yaitu D.W Baretty.

Gedung  ini yang digunakannya sebagai rumah tinggal, sebelum akhirnya dijadikan sebagai markas intelejen oleh tentara jepang. Nah pada tahun 1954 gedung ini dibeli oleh pemerintah R.I. melalui Menteri Pendidikan dan kebudayaan (P&K) yaitu M.R.M. Yamin. 

Setelah berganti kepemilikan tersebut, gedung ini di ganti nama menjadi gedung Bumi Siliwangi dan dijadikan sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi kemerdekaan. 

Pada zaman itu daerah ini sebenarnya dinamakan Tjibadag, namun karena orang Sunda susah mengucapkan kata tersebut maka diganti menjadi Cai Badag yang berarti air yang berlimpah. Kemudian setelah itu, nama Cibadag diganti menjadi Ledeng yang diambil dari Bahasa Belanda yaitu “leiding” yang berarti saluran atau pipa saluran karena di Kawasan ini adalah sumber air yang dialirkan melalui pipa besar.

Referensi :

https://kabarkampus.com/2016/10/asal-usul-nama-ledeng-dan-kekhawatiran-orang-bandung-jarang-mandi/

 https://kumeokmemehdipacok.blogspot.com/2015/09/sejarah-gedung-bumi-siliwangi-isola.html?m=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline