Lihat ke Halaman Asli

Munculnya Sifat Hedonisme Akibat dari Era Globalisasi

Diperbarui: 9 Maret 2023   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semakin berkembang nya era globalisasi tentunya juga mulai ditemukan banyak teknologi untuk berkomunikasi, transportasi serta informasi yang semakin canggih, di pertengahan abad ke-20 telepon genggam atau yang biasa kita sebut dengan handphone mulai merebak di kalangan masyarakat sebagai fasilitas utama bagi tiap individu. Tentunya globalisasi sendiri bukanlah sebuah proses yang baru-baru ini terjadi karena globalisasi sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama yaitu tepatnya pada abad ke-19 serta abad ke-20 awal dengan perkembangannya yang semakin berkembang pesat di berbagai negara termasuk Indonesia.

Terjadinya globalisasi memungkinkan banyaknya terjadi persebaran mengenai ilmu pengetahuan serta kebudayaan yang meluas di Indonesia dengan membawa banyak dampak positif untuk kemajuan serta berkembangnya kehidupan masyarakat di sebuah negara. Perkembangan globalisasi secara fisik sendiri ditandai dengan adanya perkembangan di beberapa kota yang dapat dilihat dari jaringan transportasi, perusahaan berskala internasional dengan beberapa cabang yang merebak serta adanya infrastruktur telekomunikasi.

Kata globalisasi sendiri diambil dengan makna universal yang memiliki arti yaitu menyeluruh dengan makna yang berbeda dari setiap sudut pandang orang. Seorang guru besar Ilmu Politik yang berasal dari Universitas Aashen yaitu Emmanuel Richter mengatakan globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan yang menyatukan masyarakat yang sebelumnya sempat terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

Globalisasi di Indonesia sendiri tentunya membawa beberapa pengaruh baik itu positif maupun negatif, salah satu hal yang paling disoroti dalam terjadinya perubahan pada era globalisasi sendiri adalah gaya hidup masyarakat luas. Banyak sekali masyarakat di Indonesia menganggap bahwa tujuan hidup yang utama adalah untuk mencari kesenangan serta kenikmatan dengan menjalani hidup sebebas-bebasnya dan memenuhi hawa nafsu tanpa batas atau biasa dikenal dengan gaya hidup hedonisme.

Seiring berkembangnya era globalisasi, munculnya gaya hidup hedonisme ini semakin merebak serta meracuni kalangan masyarakat Indonesia terutama pada kalangan remaja, salah satu hal yang paling sering dilakukan oleh kalangan remaja ataupun masyarakat luas Indonesia dengan sikap hedonisme yaitu membeli beberapa barang dengan brand ternama yang bahkan dianggap tidak terlalu penting.

Dengan bertujuan untuk meningkatkan status sosialnya pada lingkungan hidupnya agar tidak dianggap remeh ataupun dianggap rendah oleh masyarakat lainnya, mereka yang menganut sistem ini mempercayai bahwa dengan hidup yang mewah serta membeli beberapa brand ternama akan membuat taraf hidupnya naik serta membuat mereka dipandang oleh masyarakat secara lebih baik.

Sikap hidup hedonisme sendiri bisa memunculkan beberapa pengaruh negatif salah satunya yaitu adalah terjadinya korupsi. Korupsi sendiri dilakukan karena adanya beberapa faktor baik itu internal ataupun eksternal yang dialami oleh seorang koruptor dari dalam dirinya maupun lingkungan serta keluarganya, dikarenakan rasa gengsi yang tinggi sehingga membuat seseorang melakukan tindakan tersebut untuk bisa membeli beberapa barang mahal ataupun pakaian mewah yang diinginkan atau dibutuhkan agar dianggap lebih dinilai dalam masyarakat.

Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diberlangsungkan di Balikpapan, Kalimantan Timur, perilaku korupsi dipicu oleh berbagai hal, di antaranya gaya hidup hedonisme dan biaya politik yang besar.

"Gaya hidup hedonisme ini membuat banyak pemimpin dan penyelenggara negara tersangkut korupsi," katanya dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Selain menimbulkan korupsi sikap hedonisme juga bisa menimbulkan seseorang menjadi pribadi yang konsumtif, seseorang yang memiliki sifat konsumtif sendiri akan lebih sering menghabiskan uangnya untuk memberi barang-barang yang bahkan tidak dibutuhkan atau tidak diperlukan. Hal ini dilakukan untuk membuat dirinya merasa puas.

Selain itu seseorang yang mempunyai sifat hedonisme akan menjadi pribadi yang pemalas. Seseorang dengan sikap hedonisme akan menganggap bahwa waktu yang mereka miliki akan lebih berharga jika dihabiskan dengan cara membeli barang-barang keinginannya, bukan dengan hal lain. Tentu nya hal ini menyebabkan seseorang yang mempunyai sifat hedonisme dianggap sebagai orang yang tidak menghargai waktu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline