Klungkung ialah salah satu desa yang terletak di lereng pegunungan Argopuro tepatnya di Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Desa dengan jumlah penduduk kurang lebih 4.260 jiwa ini terdiri dari 3 dusun, yaitu Krajan, Gendir, dan Mujan. Sebagian besar penduduk Desa Klungkung bekerja sebagai buruh, petani, dan pedagang.
Tradisi dan budaya lokal masih melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Desa Klungkung. Dikutip dari jembertoday.net bahwa pada Rabu, 20 Desember 2023, Desa Klungkung telah mendapatkan penghargaan sebagai Desa Budaya Tahun 2023. Piagam penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Ristek Dikti RI dan diterima langsung oleh Bapak Abdul Gofur selaku Kepala Desa Klungkung. Acara penghargaan bertempat di Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Berbagai budaya yang dimiliki Desa Klungkung di antaranya, silat, sandor, tari saman, dan drumblek. Sehingga potensi budaya yang telah dimiliki ini perlu untuk terus dilestarikan agar nama Desa Klungkung sebagai Desa Budaya dapat terus melekat. Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Muzani selaku pendamping Desa pada Senin (08/01), di Balai Desa Klungkung yang menyampaikan bahwa perlunya pelestarian budaya Desa Klungkung terutama kepada generasi muda untuk menjaga title Desa Budaya yang telah dimiliki oleh Desa Klungkung.
Program pelestarian budaya yang dimaksud adalah pelestarian yang berkelanjutan sehingga diharapkan generasi mendatang mengetahui dan mampu menjaga kebudayaan yang telah ada di Desa Klungkung agar tetap lestari. Program pelestarian dapat dilakukan melalui pengenalan kebudayaan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan ingin menjaga kebudayaan tersebut.
Selain potensi budaya, Desa Klungkung juga memiliki potensi alam yang cukup melimpah, seperti singkong, madu, kopi, dan pisang. Menurut informasi yang telah digali dari Bapak Ibni selaku ketua Kelompok Tani Santoso pada Kamis (05/01) bahwa potensi alam singkong dan pisang telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pembuatan tape dan tepung pisang. Produksi tape dan tepung pisang yang dikelola telah memiliki nomor P-IRT dan sertifikat halal sebagai produk olahan. Hingga saat ini, produksi tape dan tepung pisang masih dilakukan dengan cara tradisional dan sistem Pre Order.
Berdasarkan informasi dari Bapak Mad Syahri selaku pencetus kopi organik di Desa Klungkung pada Kamis (04/01) mengatakan bahwa produktivitas kopi Arabika di Desa Klungkung cukup melimpah. Salah satu keunggulan produk kopi Arabica yang ada di Desa Klungkung adalah penggunaan pupuk organik dalam proses budidaya tanaman kopi. Penggunaan pupuk ini memengaruhi cita rasa kopi Arabica yang dibudidaya. Pengolahan kopi yang dilakukan masih menggunakan cara tradisional dan berdasarkan sistem Pre Order.
Mengutip dari suarajatimpost.com bahwa Desa Klungkung telah mengadakan suatu festival ketahanan pangan yang berjudul "Kaodhien". Festival ini difasilitasi oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan RI. Beragam kegiatan dalam penyelenggaraan festival ini, yaitu pasar produk, cooking class, pameran foto, workshop, travel pattern, serta seni pertujukan.
Festival "Kaodhien" diselenggarakan pada 17 sampai dengan 18 November 2023 bertempat di Lapangan Desa Klungkung. Festival ini diharapkan menjadi cikal bakal ketahanan pangan dan budaya yang diimplementasikan dari berbagai sumber daya alam yang melimpah dari padi, buah, serta palawija.
Tidak hanya itu saja, Desa Klungkung juga berpotensi sebagai Desa wisata. Menurut informasi yang telah digali dari pemuda Pokdarwis bahwa Desa Klungkung juga memiliki potensi sebagai Desa Wisata dengan kekayaan alam yang indah dan memanjakan mata. Beberapa wisata yang ada di Desa ini, yaitu Kalijompo, Ghirsongai dan Air Terjun Tunjung Angin.
Semua potensi yang ada di Desa Klungkung termasuk potensi budaya dan kuliner perlu untuk terus dikembangkan dan dilestarikan. Sesuai dengan tematik KKN UMD yang dilakukan oleh Kelompok 19, yaitu dengan tematik ketahanan pangan serta tematik desa wisata atau kawasan unggulan. KKN sendiri dilakukan sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.