Lihat ke Halaman Asli

Intan Laurensia Kornelius

Haiii! Salam Kenal!

Jangan Abaikan Kondisi Mental Health Saat Pandemi

Diperbarui: 29 Desember 2020   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Virus corona  adalah sebuah penyakit yang penyebarannya sangat cepat dan mendunia, Menurut WHO,18 Maret 2020, Coronavirus adalah penyakit yang sangat darurat untuk publik karena virus corona memiliki dampak yang sangat besar dan mudah menyebar. Maret 2020, virus corona sudah dianggap sebagai penyakit tingkat pandemi. Sampai saat ini, Korban virus corona semakin banyak.

Dampak Virus Corona Terhadap Mental Seseorang

Tidak hanya memakan korban jiwa, virus corona juga mengakibatkan dampak-dampak lainnya, termasuk dengan kesehatan mental bagi orang-orang yang terinfeksi virus corona maupun orang yang tidak terinfeksi. Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Hal ini bersifat pribadi, bagaimana kita berpikir, merasakan dan bertindak. Inilah yang menentukan bagaimana seseorang dapat berhubungan dengan orang lain, menangani stres dan membuat pilihan. 

Menurut Media Indonesia, 12 Oktober 2020, kasus gangguan jiwa di Indonesia meningkat pesat dari 197 ribu pada tahun 2019, menjadi 277 ribu. Gangguan Kesehatan Mental ini terjadi akibat dari kesedihan, isolasi, hingga kehilangan pendapatan dan ketakutan yang muncul akibat pandemi. Hal ini juga bisa memperburuk kondisi yang sebelumnya sudah ada. Bahkan, tidak sedikit orang yang melarikan diri dengan cara mengonsumsi alkohol dan narkoba.

Virus corona memiliki dampak yang besar bagi mental pelajar dan pekerja. Menurut Pemerhati Kesehatan Jiwa Anak UNICEF, Ali Aulia Ramly mengatakan bahwa salah satu dampak dari pandemi pada pelajar adalah adanya pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah untuk mencegah potensi penularan virus Covid-19. Pembatasan sosial ini menyebabkan munculnya rasa takut yang berlebihan pelajar karena banyaknya informasi yang mereka terima tentang pandemi ini. Selain itu, pembatasan sosial juga membuat pelajar merasa bosan karena harus berdiam diri di rumah dan tidak bisa berinteraksi dengan orang lain. Pelajar pun mengalami stress karena tugas yang banyak, kesepian, dan berbagai masalah lainnya.

Covid-19 memberikan banyak sekali dampak negatif terhadap para pekerja di Indonesia. Mengapa? Karena para pekerja akan mengalami stress yang disebabkan oleh pikiran mereka terhadap masalah finansial, pekerjaan, masa depan, dan kondisi setelah pandemi. Belum lagi ada dari para pekerja yang terpaksa di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena pemilik perusahaan sudah tidak sanggup untuk membiayai mereka. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali para pekerja yang sudah di PHK di Indonesia. Mari saling menjaga, mendukung dan tetap melaksanakan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 ini dapat berakhir sesegera mungkin.

Jenis-Jenis Gangguan Mental Saat Covid-19

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan saat masa pandemi Covid-19, antara lain:

1. Gangguan Cemas

Penderita kecemasan sosial dapat mempengaruhi kesehatan fisik yang diakibatkan oleh pikiran itu sendiri atau emosi, sehingga menimbulkan rasa cemas berlebih, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, dan takut kena hal buruk. Akibatnya, penderita akan mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, keringat dingin, mual atau sakit perut, hingga gemetar. Menurut studi dalam jurnal "PLOS ONE", ratusan pasien di Jianghan Fang cang Shelter Hospital, Wuhan, China mengalami gangguan kecemasan. Kondisi itu diduga akibat gejala penyakit yang dirasakan dan kualitas tidur yang buruk.

2. Depresi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline