Lihat ke Halaman Asli

Intan Kumala

Akun Hanya Untuk Tugas

Youth Communication Day

Diperbarui: 23 Desember 2021   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Sebelumnya perkenalkan nama saya Intan Kumala Dewi dari Universitas Ahmad Dahlan prodi Ilmu Komunikasi. Pada Senin 13 Desember 2021 pembukaan acara Youth Communication Day diselenggarakan oleh prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan melalui Zoom Meeting. Acara tersebut bertemakan "Communications Challenges In The Age Of Hybrid". Sistem dalam acara tersebut dilakukan secara Plenary and Paralell Session. Acara tersebut diikuti oleh pemateri dan peserta dari dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan UAD karena acara tersebut diadakan secara Internasional. Acara tersbeut juga diadakan sebagai Competition bagi para peserta yakni mahasiswa untuk menyampaikan materi sesuai dengan tema dalam acara tersebut. Pembukaan acara tersebut dilaksanakan pada hari Senin dilanjutkan dengan acara International Workshop For Student yang bertemakan Digital Marketing dan Content Creator sampai dengan hari Sabtu.

     Pada hari pembukaan acara Youth Communication Day pemateri akan ikut serta dalam mengisi acara tersebut yakni Anton Yudhana, Ph.D. (Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia), Prof. Estrella Arroyo, Ed.D. (Dean, College of Liberal Arts University of Saint Anthony, Filipina), Dr. Kirti Dang-Longani (Ajeenkya DY Patil University, Pune India), Jessada Salathong, Ph.D. (Faculty of Communication Arts, Chulalongkorn University, Thailand), dan ditutup oleh Dr. Chen Chujie (Nanjing Normal University, Cina). Youth Communication Day 2021 juga didukung oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UNJ), Universitas Sumatera Utara (UMSU), Universitas Muhammadiyah Buton, dan Universitas 'Aisyiyah (UNISA). Acara ditutup pada tanggal 18 Desember 2021 dengan puncak acara Closing Ceremony yang berisi pengumuman kompetisi antar peserta dalam acara YCD tersebut.

     Nah, kali ini saya akan menyampaikan kembali apa saja materi yang telah disampaikan oleh Anton Yudhana, Ph.D. (Universitas Ahmad Dahlan Indonesia). Beliau yang pertama kali mempresentasikan materinya yang bertemakan "Communications Challenges In The Age Of Hybrid". Beliau menyampaikan beberapa poin yang akan dijelaskan dalam presentasi tersebut yakni the future work after Covid-19, eight insight, fundamental shifting, pentahelix model, design thinking, proposed model (student, lecturer, alumni collaboration) and research paradigm.

     Poin pertama yang dibahas yakni future work after Covid-19 (pekerjaan masa depan setelah Covid-19). Beliau mengatakan jika 20-25% pekerja di bidang ekonomi maju dapat bekerja dari jarak jauh 3+ hari seminggu dengan dasar jangka panjang. Pertumbuhan 2-5 dalam e-commerce sebagai lonjakan platform digital yang sedang berlangsung, peningkatan dalam penggunaan robotika, otomatisasi proses robotik, dan AJ dalam banyak hal, untuk mengubah tantangan menjadi peluang yakni dengan cara merencanakan ulang, arahkan ulang, jadwalkan ulang, temukan apa yang cocok untuk sesuai dengan potensi masing-masing, mengembangkan portofolio penelitian yang telah dibuat, jangan mengisolasi kolaborasi, kolaborasi jarak jauh, memanfaatkan platform virtual, keterlibatan komunitas, menciptakan komunitas yang lebih ramah.

     Poin selanjutnya ialah pergeseran mendasar yakni dengang membingkai ulang desain penelitian, mengadaptasi metodologi untuk jenis studi, mentransisikan mekanisme penelitian, mengubah metodologi penelitian, mengatasi kendala pengumpulan dan standarisasi data, menegakkan standar dan etika penelitian, mempertahankan keinformatifan dan nilai sosial, memberikan fleksibilitas peer review yang dijaga. Model Pentahelix yakni akademisi, pebisnis, pemerintah, media, komunitas. penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa sebagaimana tertuang dalam undang-undang no 12 tahun 2013 tentang pendidikan tinggi pasal 45 dan 46.

     Poin selanjutnya design thinking yakni berempati mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang tantangan, mendefinisikan dengan jelas mengartikulasikan masalah yang ingin akan dipecahkan, memikirkan solusi potensial brainstorming: pilih dan kembangkan solusi yang tepat. Pemikiran desain memiliki inti yang berpusat pada manusia. Ini mendorong organisasi untuk fokus pada orang-orang yang mereka ciptakan, yang mengarah pada produk, layanan, dan proses internal yang lebih baik. Design thinking adalah proses untuk memecahkan masalah secara kreatif. Model yang diusulkan : kerjasama mahasiswa, dosen, alumni. Riset yakni tugas akhir mahasiswa, komersialisasi, hak cipta, publikasi, pengabdian masyarakat, kegiatan mahasiswa. Perubahan paradigma penelitian yakni penelitian berbasis proses, produktivitas rendah untuk mengubah pola pikir penelitian berbasis keluaran, produktivitas tinggi. perubahan paradigma penelitian yakni penelitian berbasis proses, produktivitas rendah untuk mengubah pola pikir penelitian berbasis keluaran, produktivitas tinggi. Hasil penelitian yang baik layak untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah khususnya jurnal internasional, layak dipatenkan jika memiliki nilai komersial yang tinggi. Indikator riset yang baik yakni publikasi internasional, hak cipta, prototipe, komersialisasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline