Lihat ke Halaman Asli

Intan Kumala

Akun Hanya Untuk Tugas

Cara Mengelola dan Mengevaluasi Sebuah Konten

Diperbarui: 23 Juni 2021   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Intan Kumala D

Ilmu Komunikasi 

Universitas Ahmad Dahlan

Banyak sekali seseorang yang telah mengunggah kontennya namun setelah itu dibiarkan begitu saja. Sebagai seorang pembuat konten (konten kreator) konten yang sudah dibuat dan diunggah di platform yang dipilih tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja. Karena performa konten tidak dapat meningkat jika dibiarkan begitu saja. Performa konten harus sering-sering diperhatikan supaya penonton konten dapat bertambah setiap harinya. Oleh karena itu sebagai seorang konten kreator yang profesional perlu kita untuk mengelola dan mengevaluasi konten. Hal bertujuan untuk mengetahui apakah konten yang dibuat sudah efektif atau belum. Seorang konten kreator harus memperhatikan hal-hal yang penting ketika mengevaluasi dan mengelola kembali sebuah konten yang sudah dibuatnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika sedang mengelola dan juga mengevaluasi sebuah konten telah dibuat. Yang pertama, kita harus perhatikan dulu media sosial yang dipilih dan digunakan. Banyak konten kreator yang salah mengartikan jika semakin banyak media sosial yang digunakan maka performa konten akan meningkat. Mungkin beberapa orang berpendapat tidak masalah, namun jika kita menggunakan banyak platform atau media sosial apakah tidak kewalahan ketika mengelolanya? 

Jika kita terlalu banyak menggunakan banyak platform atau media sosial dapat menyebabkan media sosial tersebut terbengkalai karena tidak dikelola dengan baik oleh si pembuat konten. Kedua, konsistensi konten sangat perlu hal ini karena performa konten dapat menjadi tolok ukur utama kesuksesan seorang konten kreator. Namun, di samping itu konsistensi ketika membagikan sebuah konten juga harus diperhatikan.Melakukan evaluasi konten sangatlah perlu untuk melihat apakah konten yang diunggah terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika konten yang diunggah terlalu banyak dan juga tidak terlalu bermanfaat, hal itu akan membuat audiens merasa terganggu.

Begitu juga ketika konten yang diunggah sangat sedikit. Para audiens ini akan bertanya-tanya, apakah platform yang digunakan berjalan atau tidak. Sehingga berpengaruh pula pada tingkat perhatian audiens terhadap konten yang dibuat. Ketiga, profil yang jelas dalam platform yang digunakan untuk mengunggah konten sangatlah penting.  Karena dengan informasi yang jelas yang dapat dilihat pada profil platform yang kita pilih dapat mempengaruhi perhatian para audiens. Keempat yaitu memperhatikan konten yang diunggah. 

Hal selanjutnya yang juga harus diperhatikan saat mengevaluasi dan mengelola konten yakni dengan memperhatikan konten yang telah dibuat. Jika konten tersebut berupa artikel, pastikan kembali apakah masih banyak kesalahan ketik maupun ejaan. Jika ini terjadi, tentu akan mengganggu audiens. Begitu juga gambar pada konten, apakah gambar yang digunakan memiliki resolusi yang rendah sehingga buram saat diperbesar. Lalu, jika konten diunggah di Instagram pastikan menggunakan caption yang tepat dan jelas, dan jangan menggunakan tagar terlalu banyak karena dapat mengganggu audiens.

Untuk langkah selanjutnya yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi dan mengelola konten yaitu mengevaluasi konten yang dibuat dengan metode pengukuran efektivitas. Setelah poin-poin di atas sudah dipahami dan jelas, selanjutnya mengevaluasi dan mengelola konten bisa dilakukan dengan metode pengukuran efektivitas platform yang digunakan. Ada tiga jenis cara mengevaluasi dan mengelola konten yang dalam. Yang pertama yaitu analisis media paltform yang digunakan. 

Pada tahap ini dapat dikatakan, bahwa ini adalah tahapan pertama dalam melakuan evaluasi konten di media sosial atau platform yang dipilih. Analisis media masih dibagi lagi menjadi tiga tolok ukur utama yaitu reach, engagement, dan virality. Tolok ukur pertama adalah reach. Pada bagian ini kita bisa mengggunakannya untuk mengukur jangkauan konten ke audiens. Misalnya berapa banyak pengikut yang didapat, total views, dan juga behavior dari audiens itu sendiri. Dari sini, kita akan mendapatkan gambaran awal untuk ke metode berikutnya. 

Yang kedua adalah engagement. Di sini bertujuan untuk mengukur aktivitas konten. Poin dari engagement sendiri adalah berapa banyak konten yang diposting mendapatkan feedback dari audiens. Tolok ukur selanjutnya yang ketiga yakni virality. Biasanya virality digunakan untuk mengukur keberhasilan sebuah konten yang diunggah di platform media sosial. Misalnya berapa banyak hashtag yang digunakan oleh audiens. Kemudian, berapa banyak audiens yang membagikan postingan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline