Lihat ke Halaman Asli

Transformasi Limbah: Inovasi KKN UNNES GIAT 9 Desa Nyatnyono Bersama Ibu PKK dari Bungkus Detergen, Tingkatkan Ekonomi dan Lingkungan

Diperbarui: 22 November 2024   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mahasiswa bersama Ibu-ibu PKK (dokpri)

Limbah plastik menjadi masalah yang semakin mendesak untuk diatasi di seluruh dunia. Jutaan ton plastik dibuat setiap tahun, dan sebagian besar dibuang di tempat pembuangan akhir atau mencemari lingkungan, termasuk lautan. Plastik membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, sehingga berdampak buruk pada ekosistem dan kesehatan manusia. Selain itu, mikroplastik yang dihasilkan dari pecahan limbah dapat mencemari rantai makanan dan membahayakan manusia dan kehidupan laut. Akibatnya, daur ulang plastik menjadi semakin penting. Daur ulang tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang ke lingkungan, tetapi juga menghemat energi dan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk membuat plastik baru.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang yang beranggotakan Raihani Afifah (1401421162), Astrid Azzahra (1401421472), Sandra Anugrah Kirana (2201421086), Intan Isril Basiroh (3301421046), Andreas Ronand Julian (3312421079), Dyah Ayu Septiyani (4313421035), Heppy Kristin Natalia (411421041), Angeli Turema Hutapea (5402421003), Deswitama Fahri Reza (6101421090), Reyna Safina Naja (6301421131), Iin Dewi Rutiyaningsih (7111421024), Adiansyah (7111421138), Aprilia Pramudita (8111421186), Claryza Rizkia Zahra (8111421438), dan Reza Fathi Husnullabib (8111421500) berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK Dusun Ngaglik mengatasi permasalahan limbah plastik melalui upaya daur ulang yang efektif dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2024. Dari segi lingkungan, program ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir serta meminimalkan dampak negatifnya terhadap ekosistem. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang dan memberikan edukasi mengenai cara-cara daur ulang yang benar dan efisien. Dari segi pemberdayaan masyarakat, program ini berupaya untuk memberdayakan masyarakat setempat dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam mengolah limbah plastik menjadi produk yang bernilai ekonomi. Dengan demikian, diharapkan program ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan peluang ekonomi baru.

Foto detergen yang digunakan (dokpri)

Foto hasil daur ulang dari bungkus detergen (dokpri)

Program daur ulang bungkus detergen ini dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan yang terstruktur dan sistematis. Tahap pertama adalah pengumpulan bungkus detergen dari rumah-rumah warga dan fasilitas umum. Para mahasiswa KKN, bekerja sama dengan ibu-ibu PKK, mengadakan sosialisasi dan kampanye mengenai pentingnya mengumpulkan limbah plastik untuk didaur ulang. Warga didorong untuk mengumpulkan bungkus detergen yang telah digunakan dan menyimpannya di tempat pengumpulan yang telah disediakan. Hal ini dilakukan sebelum praktek daur ulang dilaksanakan. Setelah tahap pengumpulan, bungkus detergen yang telah terkumpul, dipotong dan dibersihkan. Untuk kemasannya disamakan yaitu bungkus detergen yang rencengan agar ukurannya sama. Kemudian, mahasiswa KKN bersama ibu-ibu PKK memotong menjadi 3 bagian dengan ukuran yang sama. Setelah itu, dilipat dan dianyam.

Ibu-ibu PKK memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program daur ulang bungkus detergen ini. Mereka terlibat aktif dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari pengumpulan, pemilahan, hingga pemasaran produk hasil daur ulang. Sebagai penggerak di lingkungan masing-masing, ibu-ibu PKK membantu mensosialisasikan program ini kepada warga dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam mengumpulkan bungkus detergen. Selain itu, ibu-ibu PKK juga berperan dalam proses pemilahan dan pembersihan bungkus detergen. Dengan ketelatenan dan keahlian mereka, proses ini dapat berjalan dengan lebih efisien dan efektif.

Program daur ulang bungkus detergen memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi ibu-ibu PKK. Dengan keterlibatan dalam proses daur ulang, ibu-ibu PKK mendapatkan keterampilan baru dalam pengolahan limbah plastik yang bernilai ekonomis. Produk hasil daur ulang dapat dijual di pasar lokal maupun online, memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga mereka. Program ini membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir, sehingga mengurangi pencemaran tanah dan air. Daur ulang juga mengurangi kebutuhan akan produksi plastik baru, menghemat sumber daya alam dan energi. Selain itu, dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang, program ini mendorong perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Contoh produk yang dihasilkan dari bungkus detergen yang didaur ulang sangat beragam dan memiliki nilai ekonomis, seperti dompet dan tas. Dengan kreativitas dan inovasi, bungkus detergen yang semula dianggap limbah dapat diubah menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi, memberikan manfaat ekonomi sekaligus solusi lingkungan yang berkelanjutan. 

Foto proses pembuatan recycle bersama Ibu-ibu PKK (dokpri)

Foto Ibu-ibu PKK beserta hasil kerajinan (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline