Lihat ke Halaman Asli

Kajian Pengembangan Potensi Wisata Wilayah Pesisir Kepulauan Indonesia

Diperbarui: 15 Desember 2021   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto: detik)

Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, yaitu sekitar 108.000 km dengan jumlah pulau kurang lebih 17.504. Namun dengan garis pantai yang panjang dan jumlah pulau yang banyak tersebut, pengelolaan wilayah pesisir untuk setiap pulau belum optimal dan merata. Dari potensi sumber data yang ada baru sekira 55 persen dimanfaatkan. Padahal wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan lautan kepulauan Indonesia tersimpan potensi-potensi dan jasa lingkungan yang sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Saat ini, kegiatan ekonomi di Indonesia masih banyak berpusat di Pulau Jawa, yang mana menjadi pulau terpadat di Indonesia. Bahkan, menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia pada tahun 2017, penduduk Indonesia yang memiliki profesi sebagai nelayan hanya berjumlah 2,7 juta dan terus turun dari tahun ke tahun. Menurut penelitian yang dilakukan United Nations Developments Programs (UNDP) pada tahun 2017, potensi kekayaan alam laut yang dimiliki Indonesia dapat mencapai 2,5 triliun dollar Amerika Serikat per tahunnya. Potensi laut dan pesisir Indonesia mayoritas bersumber dari ikan, terumbu karang, ekosistem mangrove, ekosistem lamun, potensi wisata bahari, dan lain sebagainya. Potensi wisata pesisir menjadi keunggulan Indonesia untuk saat ini. Dikarenakan berada di negara tropis yang memiliki suhu hangat serta berbagai macam flora dan fauna, wilayah pesisir kepulauan di Indonesia menjadi pemikat utama para wisatawan mancanegara menjadikan Indonesia destinasi wisata.

Dari beberapa potensi yang ada, keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia dapat dikembangkan menjadi komoditas pariwisata. Seperti wisata bisnis, wisata pantai, wisata budaya, wisata pesiar, wisata alam, dan wisata olahraga. Pariwisata menduduki peran penting di antara kegiatan ekonomi utama di banyak negara. Data UNWTO (2007a) menunjukkan bahwa pariwisata adalah industri terbesar di dunia berkaitan dengan jumlah orang yang terlibat dan keuntungan ekonomi yang dihasilkan. Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC 2008), industry travel dan pariwisata menghasikan sekitar USD 8 triliun pada 2008, diprediksikan naik sekitar USD 15 triliun selama sepuluh tahun ke depan. Pariwisata pesisir mengambil porsi terbesar dalam industri pariwisata dengan tren yang semakin naik secara signifikan dalam dekade terakhir. Pertumbuhan pariwisata di wilayah pesisir mencapai puncaknya dalam beberapa dekade terakhir. Peran vital ekonomi dari pariwisata pesisir tidak perlu dipertanyakan lagi. Menurut data EC (INRA EROPA, 1998), 63% dari wisatawan Eropa lebih memilih pantai dibandingkan dengan 25% yang memilih pegunungan, 25% lebih memilih kota dan 23% pedesaan. Meskipun tidak ada data spesifik tentang kontribusi ekonomi wisata pesisir secara terpisah, pariwisata pesisir umumnya dianggap sebagai salah satu yang paling cepat berkembang pada industri pariwisata dalam beberapa dekade terakhir. Keunikan ekosistem di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, berkembang menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Berdasarkan Nesparnas 2014, pada tahun 2013 PDB dari sektor pariwisata menyumbang 4,02% terhadap PDB nasional. Jumlah wisatawan Indonesia pun semakin meningkat. Pemerintah sendiri sudah menetapkan 10 destinasi wisata prioritas Indonesia. Dari 10 destinasi tersebut, delapan di antaranya merupakan destinasi pariwisata bahari. Tak hanya itu, dari Sabang sampai Merauke, laut Indonesia memiliki sejumlah keindahan yang mampu menarik perhatian para diver dari mancanegara. Mulai dari Taman Laut Rubiah yang terletak di barat laut Pulau Weh, Aceh, Taman Laut Karimunjawa, Taman Laut Kepulauan Derawan, Taman Laut Kepulauan Togean, Taman Laut Takabonerate, Taman Laut Selat Pantar, Taman laut Wakatobi, hingga Taman Laut Raja Ampat, Papua. Hal ini menunjukkan bahwa sektor bahari Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan wisata.

Sebagai negara maritim yang memiliki wilayah territorial didominasi laut sudah selayaknya menempatkan potensi laut untuk kesejahteraan rakyat Indonesia menjadi prioritas republik ini. Luasnya lautan Indonesia ini membawa keberkahan bagi bangsa Indonesia. Sumber daya alam yang terkandung di dalam lautan sangat besar dan ini tentunya dapat digunakan untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline