Depok - Interaksi Manusia dan Komputer merupakan bidang studi yang mempelajari hubungan antara man dan computer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi user interface agar mudah digunakan oleh manusia. Interaksi tersebut banyak diterapkan di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang sosial yang tentunya akan membantu manusia dalam bersosialisasi. Manusia sering kali berinteraksi dengan 'komputer'. Contoh komputer yang sering dipakai adalah handphone, PC, tablet, mesin ATM, alat pembayaran di kasir dan banyak lagi. Pada artikel kali ini, kita akan membahas terkait penerapan interaksi manusia dan komputer dalam bidang sosial.
Pada era digital ini, tanpa sadar manusia sering kali berinteraksi dengan komputer saat bersosialisasi dengan manusia lainnya. Ada banyak cara manusia untuk bersosialisasi melalui komputer. Contohnya saat kita sedang beraktivitas di pagi hari dengan earphone wireless yang terpasang di telinga dan tiba-tiba terdengar bunyi telepon masuk padahal handphone sedang tidak dalam jangkauan saat ini.
Dengan mudahnya kita menekan touchscreen pada earphone lalu telepon akan tersambung dan akhirnya kita dapat bersosialisasi dengan orang yang menelpon kita. Kegiatan menekan touchscreen tersebut bisa dikatakan sebagai interaksi antara manusia dan komputer. Interaksi tersebut membantu manusia dalam berkomunikasi dua arah antara manusia dengan manusia yang lain melalui komputer. Prinsip kerja komputer adalah input, proses, dan output. Input yang dilakukan manusia seperti menekan tombol atau melalui sentuhan kecil akan diproses oleh komputer yang akhirnya akan menghasilkan output atau keluaran yang berupa informasi baru.
Seiring berkembangnya zaman interaksi manusia dan komputer akan semakin mudah. Upaya yang dilakukan manusia akan semakin kecil. Sebagai contoh lain pada tahun 2000an orang-orang harus pergi ke warung telekomunikasi untuk bersosialisasi dengan teman atau kerabat. Hal itu mengakibatkan upaya interaksi antara manusia dan komputer akan semakin besar.
Menurut Badan Pusat Statistik (2020), lima tahun terakhir, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah tangga di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat. Persentase penduduk yang menggunakan telepon selular terus mengalami peningkatan, hingga pada tahun 2019 mencapai 63,53 persen. Pertumbuhan penggunaan telepon selular ini diikuti pula oleh pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga yang mencapai angka 18,78 persen untuk kepemilikan komputer dan 73,75 persen untuk kepemilikan akses internet dalam rumah tangga.
Penggunaan internet juga mengalami peningkatan selama kurun waktu 2015---2019, yang ditunjukkan dari meningkatnya persentase penduduk yang mengakses internet pada tahun 2015 sekitar 21,98 persen menjadi 47,69 persen pada tahun 2019. Sebaliknya kepemilikan telepon tetap kabel dalam rumah tangga mengalami penurunan dari tahun ke tahun, pada tahun 2015 persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai telepon kabel sekitar 4,01 persen, turun menjadi 2,09 persen pada tahun 2019. Pada tahun 2015, persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir sekitar 21,98 persen dan meningkat menjadi 43,51 persen pada tahun 2019.
Selain manfaat dari penerapan interaksi manusia dan komputer, ada beberapa dampak negatif yang diberikan oleh penerapan interaksi manusia dan komputer dalam bidang sosial. Generasi muda cenderung lebih interaktif dengan gadget-nya. Kehidupan sosial mereka akan terganggu entah itu di rumah, di sekolah, atau di lingkungan sekitar. Hal itu disebabkan oleh kecenderungan mereka untuk lebih memilih berinteraksi dengan komputer dibandingkan berinteraksi sosial secara langsung.
Dampak negatif lain interaksi manusia dan komputer yang semakin berkembang akan mengakibatkan susahnya manusia dalam mengikuti perkembangan tersebut. Saat kita tidak bisa berinteraksi dengan komputer, nilai sosial kita akan menurun. Sebagai contoh, saat ini banyak perusahaan lebih menginginkan karyawan yang bisa menggunakan komputer dibandingkan dengan yang tidak bisa menggunakan komputer. Perilaku tersebut akan mengakibatkan kesenjangan sosial dikalangan masyarakat. Manusia dituntut agar bisa berinteraksi dengan komputer untuk menaikkan nilai sosial mereka.
Walaupun penerapan interaksi manusia dan komputer dalam bidang sosial memiliki beberapa dampak negatif, dampak positif yang diberikan juga sangat beragam. Manusia akan dipaksa untuk mengikuti perkembangan dari teknologi, teknologi akan semakin berkembang karena kebutuhan manusia, interaksi manusia dan komputer pun akan semakin beragam. Kehidupan sosial juga akan berevolusi dan semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi. Maka dari itu, untuk bersosialisasi pasti membutuhkan interaksi antara manusia dan komputer.
Ditulis oleh Intania Syahla Kirana dan Risma Ekawati