Lihat ke Halaman Asli

Tentang Kehilangan

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan melupakan… hanya mencoba untuk mengikhlaskan…
Kehilangan seseorang yang kita sayang memang hal yang menyedihkan. Terlebih lagi jika seseorang itu sudah cukup lama turut mewarnai hidup kita. Sedih, menangis, terluka adalah yang wajar. Namun bukan berarti kita boleh terus larut dalam kesedihan dan air mata. Ada waktu dimana kita harus bangkit, melanjutkan hidup tanpa seseorang yang dulunya pernah turut andil dalam kehidupan kita. Membiasakan diri untuk melakukan segala sesuatunya tanpa seseorang itu. Dan tetap mengingat bahwa seseorang itu sudah tak ada lagi di sela-sela hari kita. Mungkin sulit untuk melakukan itu semua, namun sulit bukan berarti tak bisa. Selama masih ada kemauan untuk bangkit dari keterpurukan, rasa sulit itu pasti akan terkikis dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Terkadang kita berusaha melupakan agar bisa terbiasa menjalani waktu tanpa seseorang. Padahal sebenarnya kita tak perlu melupakan seseorang itu. Cukup mengikhlaskannya saja. Mengikhlaskan kepergiannya dan ikhlas menerima kenyataan yang ada. Hanya dengan ikhlas hati kita bisa merasa tenang dan lega. Hanya dengan ikhlas pula kita bisa lebih mudah menjalani hari-hari ke depan tanpa seseorang itu. Percayalah, jika seseorang itu memang ditakdirkan untuk kita, akan ada jalan tersendiri untuknya kembali pada kita. Namun, jika seseorang itu ditakdirkan untuk orang lain, maka akan datang seseorang lain yang lebih baik untuk menemani kita menjalani waktu-waktu selanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline