Lihat ke Halaman Asli

Realisasi Kendaraan Listrik di Indonesia

Diperbarui: 27 Juli 2018   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pakwheels.com

Ramai-ramai pemberitaan tentang produksi kendaraan listrik sudah disebar beberapa bulan lalu lewat berbagai media. Tapi isinya masih membahas tentang si produsen M nyumbang mobil listrik ke pemerintah, hasil studi kelayakan mobil listrik tersebut bahkan betapa Indonesia mampu menjadi penguasa teknologi baterai mobil listrik. 

Namun pertanyaan sesungguhnya, apakah kendaraan listrik (mobil atau motor) dapat diproduksi di Indonesia?

Produksi kendaraan listrik itu harus disiapkan secara matang dari sisi produsen utama, komponen pendukung, teknologi dan keselamatan. Saat ini progress mobil listrik bisa dibilang masih dalam tahap pembelajaran belum pengembangan. Kenapa? karena untuk memproduksi sebuah kendaraan listrik deretan 4 persiapan yang saya sebut sebelumnya haruslah matang. Apabila kita berkiblat kepada negara penyumbang utama untuk studi mobil listrik di Indonesia yaitu Toyota (T) dan Mitsubishi (M). 

Sepak terjang mereka sendiri di negaranya tidak sehebat Nissan yang telah membukukan  penjualan tertinggi mobil listrik sejak 2010. Lalu kenapa repot-repot si T dan M nyumbang buat pengembangan di Indonesia, padahal di negaranya sendiri mereka bukan best seller? Jawabannya perluasan pasar dan potensi produksi yang lebih efisien. 

Sebelum menyentuh produksi efisien dan mampu memperluas pasar mobil listrik, tentu produsen T & M harus nyumbang ilmu dan produk mobil listrik mereka untuk dijadikan bahan studi kelayakan. Lalu berapa lama sampai mobil listrik mampu diproduksi? Perkiraan saya bisa jadi lebih dari 5 tahun. Wah lama banget, ngaco nih yang nulis! Eits jangan sembarangan, coba dipikirkan untuk memproduksi 1 mobil listrik bisa jadi ada ribuan komponen yang dibutuhkan dan tidak semuanya bisa dibuat di Indonesia karena saat ini pemasok komponen otomotif masih fokus pada produksi yang sedang berjalan. 

Sebutlah komponen paling krusial yaitu baterai. Siapa menurut anda produsen baterai yang paling sesuai bersanding dengan T & M? Sedikit bocoran, produsen T sudah berpartner dengan Panasonic. Sedangkan produsen M? masih misterius. Lanjut ke sisi produksi baterai, pengembangan teknologi dan infrastruktur juga menjadi isu karena sedikit saja baterai tergesek bisa meledak satu pabrik. Jadi bisa kita lihat, sisi keselamatan (safety) produksi merupakan prioritas utama. 

Jadi menurut saya wajar apabila produksi kendaraan listrik mungkin paling cepat baru terealisasi dalam  5 tahun kedepan atau lebih. Tentu semua itu bergantung pada keputusan Gaikindo sebagai induk para produsen dan kesiapan pemerintah dalam mendukung infrastruktur bagi pemilik mobil listrik (kualitas listrik, charging station dll). Duh banyak amat bagian-bagian yang belum tersentuh dalam perjalanan si kendaraan listrik made in Indonesia ya.. Sabar aja nanti disambung kalau ada bocoran lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline