Lihat ke Halaman Asli

Intan Sutari

Tulisan baik berasal dari tulisan amburadul yang terus diperbaiki. Konsisten menambah jam tayang!

Dongeng Horor Sebelum Tidur

Diperbarui: 29 November 2020   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku dan keluargaku tinggal di desa kecil yang dulunya berisi hutan. Hidup di desa penduduknya jarang keluar rumah. Setelah magrib saja para tetangga berkumpul di depan rumah sambil berbincang. Lalu setelah isya' mulai berkurang, satu per satu pamit pulang. Pintu segera ditutup karena hawa yang dingin dan segera membaringkan tubuh untuk istirahat.

Tempat tidur kami cukup luas sehingga tidur bersama, aku, ibu dan dua adikku. Jika sudah berada dalam kamar tetapi belum memejamkan mata maka waktunya ibu untuk mendongeng. Tidak seperti dongeng si kancil yang mencuri timun. Tidak pula dongeng sinderella bersepatu kaca. Dongeng langganan ibu yaitu cerita horror zaman dahulu di sekitar rumah kami.

Rumah yang dibangun sejak tahun 90'an sangat berbeda dengan sekarang. Dahulu rumah satu dengan lainnya sangat berjauhan. Pagar antar rumah hanya berupa bambu yang dirakit untuk mengetahui batas tanah.

Ketika kami belum tidur ibu menceritakan kisah hantu yang sering lewat di pagar tembok samping rumah. Lalu dengan penasaran kami melempar pertanyaan yang terkadang konyol. Kegiatan bercerita malah membuat kami terbangun dan tergidik ngeri. Setelah itu ibu menceritakan sejarah bangsa. Tokoh yang sangat dikagumi yaitu pak Soeharto. Zaman pemerintahan nya diunggulkan oleh masyarakat desa. Kami hanya manggut-manggut meski tidak paham.

Kisah kebaikannya selalu diulang. Semboyan "panggah enak jamanku, to?" Sangat melekat kuat saat ibu bercerita. Padahal di balik itu aku baru sadar kekejaman saat orde baru. Beberapa menit memulai cerita sejarah, satu per satu dari kami mulai menguap dan membenamkan diri dalam mimpi.

Begitulah dongeng sebelum tidur ala ibuku. Sampai sekarang pun jika tidur bersama masih juga diceritakan kisah horror zaman dahulu. Berkali-kali diulang masih saja aku menanggapi, layaknya de Javu kami seperti dibawa ke masa kecil dahulu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline