Lihat ke Halaman Asli

Aksi Nyata: Perspektif Sosio-Kultural Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 8 Oktober 2023   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://gurubelajar.id/mengenal-psikologi-pendidikan-anak-sekolah-dasar/

Topik 1

Aksi Nyata

Perspektif Sosio-Kultural dalam Pendidikan Indonesia

Pada mata kuliah ini kita mempelajari banyak hal mulai dari konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Dalam proses belajar mengajar kita tidak terlepas dengan peserta didik. Dalam prosesnya mereka tidak hanya berperan sebagai individu melainkan berinteaksi dengan makhluk sosial lainnya. Hal  ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya melulu tentang kecerdasan kognitif melainkan peran aktif peserta didik dalam lingkungan sosial untuk berinteaksi dan berbudaya juga dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran mereka.

Layaknya mata kuliah lain dalam program PPG Prajab 2023 ini, perspektif sosiokultural juga  memiliki alur belajar MERDEKA yang diawali dari Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, dan Aksi Nyata. Seluruh alur ini diselesaikan secara bertahap dan bermakna sehingga harapannya  guru bisa merefleksikannya dalam pembelajaran sesungguhnya dalam kelas.

Pada elemen ‘Mulai dari Diri’ ini saya diberi pemantik untuk berpikir kritis dari kasus dalam kelas yang bermasalah akademiknya bahwa hal ini ditampilkan agar pengetahuan dan pengalaman dasar saya menjadi semakin banyak. Hal tersebut memacu saya untuk mencari solusi bagaimana cara menghadapi peserta didik dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda. Mengingat masalah dalam diri peserta didik apabila tidak diselesikan secara tepat akan menghambat proses belajarnya di kelas maupun di lingkungan masyarakatnya. 

Dari mengetahui latarbelakang mereka, saya dapat menyiapkan dan merancang perencanaan pembelajaran yang efektif dan efisien serta dapat memenuhi kebutuhan mereka agar potensi dan minat mereka semakin berkembang.

Pada elemen ‘Eksplorasi Konsep’ ini saya mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan mengenai penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang menanamkan doktrin dan propaganda pada rakyat pribumi. Hingga gambaran penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sekarang ini dari berbagai daerah yang memiliki keanekaragaman budaya yang multikultural. 

Saya juga mempelajari bahwa pertama kali peletak pondasi sistem pendidikan yang tidak memihak pada satu golongan digerakkan oleh Ki hajar Dewantara dalam berbagai aksi radikalnya mulai dari berjuang melalui media jurnalistik, bidang politik dengan membentuk golongan tiga serangkai, mendirikan Taman Siswa, dsb. 

Perjalanan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dengan faktor-faktor sosial, ekonomi, politik, budaya yang melatari kondisi dan situasi pada masa itu. Saya juga mempelajari perbedaan serta pengaruh faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik yang sangat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan di Indonesia baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan sehingga mempengaruhi praktik pendidikan pada masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline