Lihat ke Halaman Asli

Anastasia Intan

Tim II KKN Undip 2020/2021

Mahasiswa UNDIP Adaptif, Solutif, dan Fleksibel! Lawan Keterbatasan Demi Laksanakan KKN di Tengah Situasi Darurat Pandemi

Diperbarui: 7 Agustus 2021   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bawen, Kab. Semarang (07/08) – Mahasiswa anggota Tim II KKN Universitas Diponegoro 2020/2021 baru saja menyelesaikan masa KKN yang telah berlangsung selama 6 minggu terhitung sejak 30 Agustus 2021. 

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa di Universitas Diponegoro pada semester 6 atau lanjut. Mahasiswa dapat melaksanakan kewajiban ini jika sudah memenuhi syarat tertentu dalam kuliah. 

Rangkaian program disusun berdasarkan kondisi dan kebutuhan masyarakat desa setempat lokasi KKN dengan harapan mahasiswa sebagai agent of change dapat memberi perubahan nyata bagi lingkungan sekitarnya. Melalui program KKN yang dilaksanakan, mahasiswa dituntut untuk memberi kontribusi bagi masyarakat setempat.

Meskipun membawa banyak keterbatasan dalam pelaksanaan program, situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa Universitas Diponegoro untuk tetap melaksanakan KKN sesuai dengan aturan dan arahan yang berlaku. 

Dengan memanfaatkan teknologi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mahasiswa tetap melaksanakan program secara individu di kampung halaman masing-masing yang tersebar di seluruh Indonesia. Program sebagian besar dialihkan dengan menggunakan metode daring untuk menghindari penyebaran virus.

Salah satunya adalah mahasiswa dari Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang yang melaksanakan program KKN yang berlokasi di Lingkungan Tegalrejo RT 03 RW 03. 

Berbekal dengan ilmu yang didapat dari materi kuliahnya dan juga berdasarkan kondisi masyarakat di desa tersebut, program di bidang pendidikan dan kesehatan dibuat. 

Program kerja yang pertama adalah “Edukasi Pemerolehan Bahasa Anak” yang bermaksud untuk mengedukasi para orang tua terkait dengan perkembangan bahasa anak mereka. 

Program ini dilakukan berdasarkan survey yang didapat bahwa masih banyak orang tua yang menyadari tentang pentingnya perkembangan bahasa anak dan dampaknya dalam jangka waktu yang panjang. 

Edukasi dilaksanakan secara daring sejak 17-20 Juli 2021 melalui modul yang telah dipublikasikan dan dibagikan via personal chat WhatsApp. Dalam kesempatan tersebut beragam tanggapan dan diskusi diterima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline