Lihat ke Halaman Asli

Ketika Benar dan Salah berhadapan dengan Etika

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengamati dan mengambil pelajaran dari hal-hal yang terjadi di sekeliling merupakan sesuatu yang menarik bagi saya, terutama tingkah polah manusia ketika dihadapkan dengan suatu masalah bagaimana kita bereaksi terhadap masalah tersebut.  Dengan maksud tidak lain dan tidak bukan agar saya bisa mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian dimaksud.

Seperti pada suatu siang di sebuah minimarket yang tergolong tidak terlalu mini yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal saya, setelah memilih-milih barang kebutuhan sehari-hari keluarga sayapun berniat membayar semua belanjaan di kasir yang terbilang cukup banyak antrean dikarenakan kasir lainnya masih tutup.  Seorang ibu yang berusia kira-kira 40-an berdiri tepat di depan saya hendak membayar sebungkus detergent.  Ketika petugas kasir seperti biasa memberitahukan jumlah yang harus dibayar sambil menyerahkan 1 buah piring cantik (katanya), si ibu protes minta piring yang jenis lain. Si mbak kasir dengan sabar memberitahukan bahwa piring yang dimaksud sang ibu adalah untuk hadiah detergent merk lain.  Sang ibu pun meminta kasir menunggu karena dia akan menukarkan detergent tersebut dengan detergent merk lain agar mendapatkan piring yang diinginkannya, kasir yang semula hendak melanjutkan menghitung belanjaan pelanggan lain pun dilarang oleh si ibu dengan alasan dia hanya sebentar. Semua pelanggan yang antre tadi pun harus bersabar melihat tingkah polah si ibu yang mencari-cari detergent.

Kejadian lain yang juga cukup menarik perhatian saya adalah, ketika beberapa tahun lalu saat saya masih bertempat tinggal di Yogya.  Pagi yang cukup ramai oleh mahasiswa-mahasiswi yang berlalu lalang di sekitar kampus UGM,  tiba-tiba di sebuah pertigaan jalan terjadi kecelakaan ringan antar motor.  Saya dan keluarga yang sedang menikmati sarapan di dekat kejadian segera menoleh mencari sumber suara.  Terlihat 2 orang anak muda sedang memunguti barang-barang yang jatuh atau rusak dari motornya masing-masing, ketika sudah selesai dan hendak meninggalkan TKP keduanya saling tunduk menyapa dan pergi.  Tidak seperti kejadian-kejadian serupa yang biasanya saling adu mulut mencari benar salah. Semuanya berjalan damai ....

Asyik ya...kalau masing-masing orang bisa seperti itu tanpa harus ada keributan yang ujung-ujungnya bisa memperparah keadaan.

Jadi ingat satu petuah bijak : "Be selective in your battles, sometime peace is better than being right"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline