Lihat ke Halaman Asli

Intana Annisa

MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kesetaraan Gender dalam Lingkup Organisasi Mahasiswa Universitas

Diperbarui: 14 Juni 2024   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesetaraan gender dalam lingkup organisasi mahasiswa universitas masih menjadi permasalahan yang kompleks dan sensitif. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam organisasi mahasiswa universitas masih belum mencapai titik final penyelesaiannya. Patriarki dan stereotipe gender yang terbentuk dalam masyarakat masih mempengaruhi struktur organisasi dan peran perempuan dalam organisasi. Perempuan masih terbatas dalam menduduki jabatan sebagai ketua organisasi dan lebih cenderung menduduki posisi sekretaris, bendahara, atau anggota. Hal ini masih sangat kontras dengan berbagai aturan mengenai konsep kesetaraan gender, di mana seorang perempuan seharusnya mendapatkan hak yang sama dalam menjadi seorang pemimpin organisasi.


Dalam beberapa penelitian, kesetaraan gender dalam organisasi mahasiswa universitas masih belum mencapai kesetaraan dan keadilan gender. Penelitian yang dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2016 menunjukkan bahwa dari semua organisasi terdapat dominasi laki-laki sebagai pimpinan organisasi, sedangkan perempuan menjabat sebagai sekretaris, bendahara, dan anggota. Realitanya belum ada kesetaraan dan keadilan gender serta pengarusutamaan gender dari setiap organisasi, sehingga posisi perempuan masih berada pada nomor dua setelah laki-laki.


Permasalahan kesetaraan gender dalam organisasi mahasiswa universitas juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti budaya, adat istiadat, dan sistem nilai masyarakat. Dalam beberapa budaya, perempuan masih dianggap sebagai penjaga rumah tangga dan tidak dianggap sebagai pemimpin organisasi. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman terkait konsep adil gender di kalangan mahasiswa. Mahasiswa merupakan "agent of change" yang dipercayai sebagai generasi penerus bangsa. Pola pikir mahasiswa saat ini semakin kritis terhadap berbagai hal dan mampu untuk menerapkan pikirannya. Maka dari itu, sesama mahasiswa harus saling menjalin kerjasama demi terciptanya sebuah integrasi di bidang organisasi dan tidak membedakan mahasiswa dari segi fisiknya melainkan harus dilihat dari segi kompetensi dan kemampuan dengan berbasis keadilan gender.


Dalam sintesis, kesetaraan gender dalam lingkup organisasi mahasiswa universitas masih menjadi permasalahan yang kompleks dan sensitif. Perlu adanya upaya yang lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran gender dan kesetaraan gender dalam organisasi mahasiswa universitas. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman terkait konsep adil gender di kalangan mahasiswa dan upaya yang lebih lanjut untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam organisasi mahasiswa universitas.


Penelitian Kesetaraan Gender Dalam Lingkup Organisasi Mahasiswa Universitas perlu dilakukan karena beberapa alasan Penelitian menunjukkan bahwa perempuan masih terbatas dalam menduduki jabatan sebagai ketua organisasi dan lebih cenderung menduduki posisi sekretaris, bendahara, atau anggota. Hal ini masih sangat kontras dengan berbagai aturan mengenai konsep kesetaraan gender, di mana seorang perempuan seharusnya mendapatkan hak yang sama dalam menjadi seorang pemimpin organisasi.

Kesetaraan gender adalah konsep yang berfokus pada kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, politik, dan budaya. Kesetaraan gender tidak hanya berarti kesetaraan dalam jumlah, tetapi juga berarti kesetaraan dalam hak dan kesempatan yang sama untuk semua individu, tanpa memandang gender, ras, agama, atau status sosial.


Kesetaraan gender juga berarti menghilangkan diskriminasi gender dan patriarki yang mempengaruhi struktur organisasi dan peran perempuan dalam organisasi. Kesetaraan gender tidak hanya berarti kesetaraan dalam jumlah, tetapi juga berarti kesetaraan dalam hak dan kesempatan yang sama untuk semua individu, tanpa memandang gender, ras, agama, atau status sosial.


Dalam sintesis, pengertian kesetaraan gender adalah konsep yang berfokus pada kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, politik, dan budaya. Kesetaraan gender tidak hanya berarti kesetaraan dalam jumlah, tetapi juga berarti kesetaraan dalam hak dan kesempatan yang sama untuk semua individu, tanpa memandang gender, ras, agama, atau status sosial.(Fibrianto, 2018).

Kesetaraan gender dalam lingkup organisasi mahasiswa universitas adalah suatu konsep yang berfokus pada kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, politik, dan budaya. Kesetaraan gender tidak hanya berarti kesetaraan dalam jumlah, tetapi juga berarti kesetaraan dalam hak dan kesempatan yang sama untuk semua individu, tanpa memandang gender, ras, agama, atau status sosial.


Kesetaraan gender dalam lingkup organisasi mahasiswa universitas adalah suatu konsep yang berfokus pada kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, politik, dan budaya. Kesetaraan gender tidak hanya berarti kesetaraan dalam jumlah, tetapi juga berarti kesetaraan dalam hak dan kesempatan yang sama untuk semua individu, tanpa memandang gender, ras, agama, atau status sosial.


Penelitian lainnya menunjukkan bahwa partisipasi politik pada mahasiswi yang menjadi pemimpin di organisasi kemahasiswaan di Universitas Airlangga sudah terorganisir, dilakukan secara damai, legal dalam AD/ART KM UBB, berjalan efektif serta imbas pada kegiatan setelahnya pun dapat dilihat dari partisipasi mahasiswi tersebut dalam beberapa agenda organisasi kemahasiswaan di Universitas Bangka Belitung.
Dalam sintesis, kesetaraan gender dalam lingkup organisasi mahasiswa universitas masih menjadi permasalahan yang kompleks dan sensitif. Perlu adanya upaya yang lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran gender dan kesetaraan gender dalam pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman terkait konsep adil gender di kalangan mahasiswa dan upaya yang lebih lanjut untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline