Lihat ke Halaman Asli

Intan Senja Nurfitri

Mahasiswa Jurnalistik

Ragam Kegiatan Pengunjung Situ Gintung dalam Satu Kawasan

Diperbarui: 23 Desember 2022   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Terletak di daerah Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Danau kecil buatan bernama Situ Gintung sudah cukup dikenal masyarakat dan termasuk wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik pada hari biasa maupun hari libur. Bagaimana tidak, posisinya yang berada di hutan kota membuat destinasi wisata ini memiliki keindahan yang menawarkan suasana perhutanan serta danau cantik dengan udara segar dikelilingi pepohonan hijau. Burung-burung berterbangan ditemani riak kecil air danau dari sahutan ranting yang limbung terkena angin.

Pengunjung yang datang ke Situ Gintung memiliki tujuan yang berbeda-beda karena selain keindahannya yang memikat, tempat ini juga menjadi ruang untuk olahraga lari atau jogging track. Pengunjung yang datang untuk joging biasanya lebih banyak datang pada weekend, atau tidak jarang juga saat weekdays.

Pada wawancara yang dilaksanakan Rabu (22/12/22) Dimas salah satu pengunjung yang sedang berolahraga mengatakan bahwa dirinya sering datang pada hari biasa saat sore hari. “Saya lebih bebas dan nyaman untuk joging di hari biasa atau weekdays ya, karna hari minggu lebih ramai dan banyak pengunjung, kalo sore seperti sekarang ini lebih sejuk dan nyaman,” ungkapnya.

Bersama dengan itu terlihat beberapa pengunjung duduk santai di atas bebatuan samping danau. Sebagian dari mereka bernyanyi ria diiringi gitar, sebagian lainnya berbincang damai sambil menyantap makanan ringan, mereka menyaksikan tenggelamnya matahari dengan hangat dan indahnya cahaya senja yang menambah keasrian danau kecil tersebut.

 “Kalo saya sih selain jalan-jalan tujuan utamanya melihat senja, karna jujur senja di sini bagus, apalagi sambil ngopi terus putar lagu fiersa Besari,” ujar Kamil salah satu remaja penikmat senja di sana. Sedikit berbeda, pengunjung lain bernama Ai Sima mengatakan bahwa walaupun dalam keadaan mendung dan tidak terlihat senja tempat ini masih nyaman dan cocok untuk bersantai menikmati sejuknya sore hari.

“Jujur ya, Mba kita kesini sebenarnya mau jajan aja, soalnya di rumah bosan itu terus jajanannya kalo di sini kan lebih banyak pilihan,” jawab Farah ketika ditanya tujuannya ke Situ Gintung. Tidak hanya ramai dengan pengunjung, Gintung juga diramaikan dengan banyaknya pedagang mulai dari kedai, warung, hingga pedagang kaki lima. Berbagai macam jajanan sederhana banyak diminati pengunjung seperi cilok, telur gulung, sempol ayam dan yang lainnya. Selain jajanan banyak juga warung yang menjual makanan berat seperti nasi uduk, nasi kuning dan sebagainya, maka tidak heran jika banyak pengunjung yang datang hanya untuk makan dan berburu jajanan.

“Saya sudah 5 tahun jualan di sini, kadang dapet 400 ribu atau 500 ribu, pernah juga cuma dapet 100 ribu bahkan 50 ribu,” ungkap Riswati penjual makanan ringan. “Belum lagi buat bayar iuran tiga bulan 30 ribu sama pembayaran sampah 10 ribu,” lanjutnya. Menurut Riswati tidak seperti pembayaran iuran dan sampah, kebijakan tempat berjualan sendiri tidak ada peraturan khusus sehingga para pedagang bisa langsung mendirikan warung atau tempat jualan begitu saja.

Hal menarik yang membuat beberapa warung lebih ramai adalah disediakannya tempat karaoke yang sederhana sehingga wisatawan bisa bernyanyi dan berjoged gembira. Dewi salah satu pengunjung yang biasa bernyanyi menjelaskan bahwa untuk karaoke ini bisa bergantian maksimal setelah tiga lagu, dan kegiatan ini biasanya dilakukan oleh kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak. Jarang sekali terlihat anak muda yang ikut bernyanyi atau karaoke di tempat-tempat tersebut.

Tidak kalah seru, selain pengunjung yang datang untuk berolahraga, jalan-jalan, menikmati senja, dan berburu jajanan, banyak juga pengunjung yang datang untuk bermain layangan mulai dari anak kecil hingga dewasa. Hal yang tidak pernah dilewatkan para pengunjung tentunya adalah berfoto, sudah seperti kegiatan wajib untuk mengabadikan momen apalagi di tempat hijau dan indah seperti Gintung ini.

Kenyamanan dan keindahan di Situ Gintung tidak lepas dari pemeliharaan dan kepedulian sekitar. Berbeda dengan 4 tahun silam yang dikeluhkan banyak sampah plastik, saat ini Situ Gintung terlihat lebih bersih. Selain karena pengelolaan pemerintah setempat, keberhasilan ini juga tidak lepas dari jasa komunitas sekitar seperti Komunitas Pemancing Peduli  Waduk Gintung (KPPWG). Komunitas ini merupakan komunitas yang sudah diakui oleh pemerintah Tangerang Selatan untuk menjaga kebersihan, kerapian, dan persaudaraan di Waduk Gintung. “Walaupun belum seratus persen ya 50 persen sudah ada perubahan, ini sudah lebih baik dari pada dulu,” anggota KPPWG lanjut meceritakan, “Dulu sebelum ada komunitas ini ada yang menangkap ikan dengan racun, menembak, dan menyetrum itu banyak. Sekarang udah ga boleh semenjak ada komunitas kami,”

Senada dengan itu Syarif pemancing yang sudah 5 tahun biasa memancing disana juga menjelaskan bahwa kondisi saat ini jauh lebih bersih dan lebih bagus. Hal ini karna sumber daya dari pengelola yang sudah bertambah termasuk bantuan dari Komunitas Pemancing Peduli Waduk Gintung (KPPWG), pemancing juga tidak ada lagi yang menangkap ikan dengan cara yang merusak lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline