Lihat ke Halaman Asli

Gaung

Diperbarui: 10 Mei 2023   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaikan mati dan tersungkur

Kami adalah hina dan pendosa

Hidup penuh luka dan darah

Jika kami mati maka akan hilang

Segala kekacauan dunia yang fana

Tapi ... kami tak mati-mati

Karena belenggu kemunafikan masih bersemayam

Dalam duka yang dianggap derita

Oleh mereka si bedebah

Semesta sudah bosan

mendengar keluh yang tak kunjung surut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline