Lihat ke Halaman Asli

Setiap Perjalanan Hidup Ibu yang Ku Jadikan Pelajaran Berharga

Diperbarui: 6 Desember 2020   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Suara.com

Ibu. Hanya dengan satu kata sederhana tersebut kita sudah dapat membayangkan peranan luar biasa dari seorang wanita dalam keluarga. Peranan sosok ibu dalam keluarga tidak hanya sebagai tukang masak, tukang cuci, tukang bersih-bersih, ataupun tukang-tukang lainnya. Ibu memainkan peran penting dalam keluarga. Sebagai ibu rumah tangga, ibu akan berkutat dengan segala urusan rumah, mulai dari keuangan, makanan, dan segala hal yang berhubungan dengan rumah mulai dari hal sulit sampai hal paling remeh sekalipun. Sebagai ibu dari anak-anaknya, ibu akan mengandung, melahirkan, menyusui, membimbing, memberi pengajaran, dan menuntun anaknya menuju kesuksesan. Peran seorang ibu tidak akan bisa diremehkan dan peran ibu juga tidak terbatas. Ibu bisa menjadi apa saja yang anak-anaknya butuhkan. Namaku adalah Intan Nur Karim, aku adalah empat orang bersaudara. Dan ibuku adalah seseorang yang luar biasa.

Keluargaku merupakan keluarga yang sederhana, kami hidup dalam serba cukup dan bahkan  beberapa kali serba kekurangan. Bapak adalah seorang sopir harian, apabila mendapat panggilan kerja bapak akan mendapat uang dan apabila tidak mendapat panggilan bapak tidak akan mendapat penghasilan. Ibu membuka warung makan kecil-kecilan di depan rumah yang seringkali sepi pembeli. Ibu sering menangis saat keluarga kami tidak mendapat pemasukan, sedangkan anak-anaknya membutuhkan biaya sekolah. Aku selalu merasa sedih dan tidak enak hati saat mengetahui hal tersebut, aku merasa ingin membantu untuk meringankan beban ibu dan bapak, tapi aku tahu aku belum bisa melakukannya. Dan hal yang bisa kulakukan adalah belajar dengan sungguh-sungguh agar aku bisa menjadi orang sukses nanti.

Di saat-saat krisis seperti itu ibu selalu berkata kepada kami anak-anaknya untuk selalu bersyukur, bagaimanapun keadaannya apabila kita bersyukur maka tidak akan menjadi hal yang berat. Ibu berpesan untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar nanti mendapat pekerjaan yang layak dan hidup dengan lebih baik. Pendidikan bagi ibu adalah hal yang penting, anak-anaknya harus bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Semahal apapun biayanya ibu dan bapak akan mengusahakan. 

Ibu hanyalah seorang lulusan SMA, tetapi beliau adalah seorang yang cemerlang dan sewaktu muda ibu pernah bekerja di beberapa tempat. Ibu juga memiliki banyak keahlian seperti menjahit, memasak, berdagang. Akan tetapi, ibu tidak didukung oleh mbah untuk meneruskan pekerjaannya dan agar lebih fokus kepada kakakku saat itu, padahal dari cerita ibu pekerjaanya sedang dalam di masa puncak. Dan dari pengalamannya tersebut ibu tidak pernah melarang anak-anaknya untuk melakukan hal mereka inginkan. Aku sangat berterimakasih dan bersyukur untuk itu, ibu selalu mendukung anak-anaknya untuk mempelajari suatu hal. Ibu selalu berpesan untuk berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai hal yang diinginkan. Apabila gagal juga tidak apa-apa karena bisa dicoba lain kali atau kita akan mendapat hal lain yang sama baiknya atau bahkan lebih baik, begitu kata ibu.

Setelah menikah dengan bapak, ibu sudah dua kali ditinggal pergi untuk bekerja oleh bapak ke luar negeri. Iya, bapakku pernah menjadi seorang TKI. Saat keluarga kami sedang dalam masa krisis, bapak memutuskan untuk pergi ke luar negeri agar dapat membiayai keluarga dan anak-anaknya. Yang pertama adalah saat kakakku masih kecil dan yang kedua adalah saat aku masuk SMP. Saat bapak menjadi TKI ibu membesarkan anak-anaknya sendiri dan membimbing kami tanpa bantuan orang lain. Di situ aku menyadari betapa kuatnya ibuku itu, beliau tidak pernah mengeluh untuk mengurus anak-anaknya yang kebanyakan masih kecil. Mungkin kalau aku menjadi ibu aku tidak akan sekuat itu, mungkin aku akan terus mengeluh betapa lelahnya mengurus anak-anak serta rumah sendirian. Meski sudah ditinggal lama oleh bapak untuk bekerja, ibu tidak pernah berpikir untuk meninggalkan bapak. Satu hal lagi yang ku pelajari dari ibuku yaitu kesetiaan. Kesetiaan adalah hal yang berharga dan aku tanamkan dalam diriku. 

Selain itu, ibu adalah orang yang religius. Beliau lahir di lingkungan yang menjunjung tinggi agama. Ibuku selalu melaksanakan shalat dan selalu mengingatkan keluarganya untuk tidak pernah meninggalkan shalat di keadaan apapun karena dengan shalatlah kita akan mengingat Tuhan. Beliau sering mengikuti kajian-kajian agama dan terkadang mengajak kami untuk ikut serta. Ibu selalu membiasakan diri membaca al-Qur'an sehabis shalat dan hal-hal tersebut selalu diajarkan kepada anak-anaknya.

Di setiap harinya, aku mendapat banyak pelajaran berharga dari ibu. Aku melihat ibuku sebagai sosok yang luar biasa, sosok yang tetap kuat dan tegar meski mendapat berbagai cobaan berat.  Perjalanan hidup ibu akan selalu aku jadikan pelajaran. Ibu adalah guru, kakak, teman dan  role model-ku di kehidupan. Banyak hal yang telah ku pelajari dari ibu. Aku berharap dapat menjadi wanita sehebat, sekuat dan semengagumkan ibuku. Aku juga selalu berdoa agar ibu dapat diberikan kebahagiaan, umur panjang, dan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline