Lihat ke Halaman Asli

Intan Deriska

Mahasiswa

Berkah Idul Adha, Penjualan Arang Batok Kelapa Naik Drastis

Diperbarui: 17 Juli 2022   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

TAHUNAN, - Penjualan arang batok kelapa meningkat drastis hingga mencapai 300 bungkus saat perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah pada Minggu (10/7). Tidak hanya menjual arang, pedagang arang di desa Tahunan RT 3 RW 5 ini juga melengkapi dagangan dengan tusuk satai, tempat bakaran satai, dan kipas anyam.

Momen hari raya idul adha membuat arang batok kelapa diburu karena digunakan pembeli untuk membakar satai bersama keluarga dan kerabat. Hal ini membuat pedagang arang mendulang banyak keuntungan.

Menurut Zumiati selaku pedagang arang batok kelapa, mengatakan bahwa penjualan arang batok kelapa pada hari biasa hanya sekitar 10 sampai 15 bungkus.

Banyak diburu pada hari penyembelihan, harga jual arang per bungkus naik senilai Rp.500 dari harga normal Rp.2000 per bungkus, namun bukan tanpa alasan, penjual menaikkan harga arang menjadi Rp.2.500 per bungkus karena ukuran per bungkus arang lebih besar dari biasanya.

"Saya suplai dari supplier yang berbeda, jadi ukuran arang per bungkus ini lebih besar dari biasanya, maka dari itu saya naikkan harganya menjadi Rp.2.500 per bungkus," ujar Zumiati.

Zumiati menambahkan jika pada hari biasa pembeli hanya membeli satu sampai dua bungkus arang, namun pada momen lebaran haji ini pembeli bisa membeli 10 sampai 15 bungkus arang dalam sekali transaksi. Selain arang, pembeli juga membeli tusuk satai, tempat bakaran satai, dan tak lupa kipas anyam untuk membakar satai. Tentu hal ini membuat pedagang meraup banyak keuntungan.

Momen lebaran haji memang cocok dijadikan momen berkumpul bersama keluarga dan kerabat untuk membakar satai bersama. "Alhamdulillah, dagangan laris manis dan banyak berkah di hari yang baik ini," pungkas Zumiati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline