Lihat ke Halaman Asli

Sebab Kurangnya Minat Belajar pada Saat Ini

Diperbarui: 23 Februari 2021   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kurangnya minat belajar pada saat ini dapat dilihat dari keengganan pelajar memperhatikan pelajaran, malas mengerjakan tugas-tugas, kurangnya memperhatikan penjelasan atau arahan guru. 

Pelajar selalu menunda waktu untuk mengerjakan tugas. Karena pandemi ini pelajar lebih banyak bermain handphone entah itu bermain game atau berselancar di media sosial daripada mengerjakan tugas. 

Bisa kita perhatikan dengan seksama, belajar lewat internet ya bukan belajarnya, tapi mencari program-program bentuk-bentuk ilmu lain dari internet itu sendiri. Jadi, pelajaran yang seharusnya dipelajari justru dikesampingkan.

Adanya rasa bosan pada saat ngajar belajar berlangsung melalui virtual karena kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. 

Pembelajaran daring ini masih memiliki banyak kendala seperti gangguan sinyal, kuota internet yang kurang memadai dan sebagainya. Padahal metode pembelajaran ini sangat bergantung pada internet yang bagus. Jika koneksi para pelajar tidak memadai akibatnya tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan maksimal. Para pelajar juga mengeluh karena banyak tugas yang diberikan dan juga deadline pengumpulan yang cepat.

Dilansir dari unicef.org Robert Jenkins, Kepala Pendidikan Global UNICEF untuk meningkatkan minat belajar, pelajar membutuhkan dorongan, semangat, dan motivasi. Dukungan dari orang orang terdekat seperti orang tua sangat mempengaruhi kemauan pelajar untuk minat belajar. Kurangi bermain handphone jika tidak perlu dan lebih banyak membaca buku. 

Mungkin juga bisa meminta para pelajar untuk menonton tayangan drama dan sebgainya untuk mendapatkan informasi pembelajaran sesuai dengan materi yang dipelajari. Di musim pandemi ini, metode ini sangat sesuai diterapkan agar lebih menyenangkan. Libatkan rencana pembelajaran dengan keinginan dan kondisi pelajar sehingga lebih bisa diterima.

Bisa juga kita membuat jadwal dan membangun rutinitas merupakan hal yang perlu diperhatikan dengan mempertimbangkan kelompok usia anak. Membangun komunikasi yang terbuka dengan anak, dukung anak-anak untuk bertanya dan mengungkapkan perasaan mereka kepada orang tua. Menggambar, cerita, dan kegiatan lainnya dapat membantu membuka diskusi. Ingatlah bahwa anak mungkin memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres, jadi bersabarlah dan cobalah untuk lebih pengertian terhadap anak. Biarkan anak-anak berbicara dengan bebas tentang berbagai hal kepada Anda.

Meluangkan waktu, penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu dalam menemani belajar anak. Anda dapat memulai sesi belajar yang lebih singkat dan secara progresif lebih lama. Jika target waktu belajar antara 30 atau 40 menit, anda dapat memulai dengan 10 menit kemudian membangun semangat dari waktu itu. 

Selama proses belajar, kombinasikan waktu belajar online dengan aktifitas offline seperti latihan mengerjakan tugas. Ajak anak untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat agar mengurangi mereka untuk bergaul dengan handphone seperti, memasak bersama, berkebun, menonton film yang mengedukasi dan kegiatan positif lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline