Lihat ke Halaman Asli

Karnaval Budaya dan Panen Raya di SD Negeri Banteran 1 sebagai Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

Diperbarui: 19 Desember 2022   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karnaval Budaya dan Panen Raya di SD Negeri Banteran 1 sebagai Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kurikulum ini dikeluarkan pada tanggal 11 Februari 2022. Mulai tahun ajaran 2022/2023, kurikulum ini sudah mulai diterapkan di jenjang TK, SD, SMP hingga SMA. Karakteristiknya yaitu pembelajaran yang lebih meningkatkan soft skill dan dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Kurikulum Merdeka Belajar sangat berpengaruh pada peserta didik di Indonesia karena mereka dapat meningkatkan kemampuan sesuai keahlian dan minat masing - masing.

SD Negeri Banteran 1 telah menerapkan kurikulum ini dengan cara menyelenggarakan karnaval budaya dan panen raya pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2022. Acara ini diselenggarakan di sekolah dan lingkungan Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala sekolah SD Negeri Banteran 1, R. Endang Suratmini, S.Pd.SD. menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk menjalankan salah satu aspek dari program P5 (proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yaitu kearifan lokal yang terdapat pada Kurikulum Merdeka Belajar (wawancara, 14 Desember 2022). Kearifan lokal tersebut berupa penggunaan busana adat jawa pada saat acara berlangsung dan perarakan hasil panen yang sudah ditanam di kebun sekolah. Penyelenggaraan acara ini bukan hanya untuk siswa saja, melainkan guru serta wali murid juga ikut serta dalam acara ini.

Pelaksanaan acara ini dimulai pada pukul 07.30 dan dibuka oleh pengawas sekolah dan ketua gugus. Setelah pembukaan, pengawas sekolah memberikan penghargaan kepada tiap - tiap kelas yang mendapatkan kejuaraan, diantaranya: kelas terbersih, kelas tersemangat, kelas terkompak dan yang lainnya. Pemberian pernghargaan tersebut berdasarkan penilaian pengawas sekolah dan ketua gugus sebelum pembukaan acara. Selanjutnya, peserta didik melaksanakan kirab atau karnaval mengelilingi Desa Donoharjo serta membawa hasil panen dibawah pengawasan bapak dan ibu guru. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kepuasan siswa akan hasil dari apa yang mereka tanam.

Karnaval Budaya dan Panen Raya di SD Negeri Banteran 1 sebagai Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

Setelah kirab selesai, siswa dan wali  membuka stan - stan mereka di lingkungan sekolah. Dari hal ini, peserta didik dapat belajar tentang perekonomian dengan cara menjual dan membeli. Pembeli atau pengunjung bukan hanya siswa, guru dan wali murid saja, melainkan masyarakat sekitar juga dapat membeli di berbagai stan yang ada.

Penyelenggaraan acara ini sangat bermanfaat bagi semua pihak, selain untuk pelaksanaan salah satu aspek program sekolah dalam Kurikulum Merdeka Belajar, acara ini mengajarkan peserta didik berbagai hal, diantaranya melatih kekompakan dan solidaritas, mengajarkan cara bercocok tanam, dan memperkenalkan kegiatan jual -- beli. Dalam hal ini, sekolah sangat kreatif dalam pengembangan kemampuan peserta didik. Semuanya dikemas dengan cara yang menyenangkan tetapi tidak keluar dari unsur Pendidikan dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Bahkan, hal tersebut juga melibatkan peran orang tua untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan siswa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline