Lihat ke Halaman Asli

Intan DwiCahyani

Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga

Indonesia Ekspor Listrik ke Singapura, Bagaimana Caranya dan Apakah akan Berdampak Positif bagi Indonesia?

Diperbarui: 31 Mei 2024   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) menyampaikan bahwa Indonesia berencana melakukan ekspor energi listrik ke negara tetangga, Singapura. Indonesia mengekspor listrik yang dihasilkan dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Pemasokan energi listrik akan menggunakan PLTS yang berada di wilayah Sumatera dan Batam. Untuk teknisnya, PLN masih mengadakan studi lanjut untuk memilih lokasi pembangunan transmisi. Dirjen EBTKE (Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi) kementrian ESDM, Eniya Listiani Dewi menginformasikan kesepakatan target kuota energi listrik penjualan ke Singapura sebesar 2 Gigawatt (GW). Penandatanganan MOU telah dilaksanakan oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif dengan Second Minister for Trade and Industry Singapura Tan See Leng di Kementerian ESDM, Jakarta pada Jumat tanggal 8 September 2023. 

Bagaimana Cara Mengekspor Listrik?

Secara teknis melakukan ekspor energi listrik atau penyaluran arus listrik ke negara tetangga membutuhkan persiapan yang matang. Negara pengekspor menyalurkan listrik melalui jaringan transmisi listrik yang terdiri dari menara listrik dan jaringan kabel. Arus listrik mengalir dari PLTS ke negara titik ekspor melalui jalur transmisi yang sudah dibuat dan disepakati kedua belah pihak. Secara umum negara pengekspor harus melewati beberapa proses yaitu:

  • Menyesuaikan frekuensi dan tegangan jaringan transmisi listrik antara kedua negara. 
  • Meningkatkan tegangan listrik melalui transformator. Proses ini bertujuan mengurangi kerugian energi yang terjadi saat transmisi berlangsung. 
  • Menyiapkan jaringan transmisi yang kuat sehingga mampu menangani aliran listrik besar dengan jarak yang panjang.
  • Menggunakan Teknologi transmisi tinggi, contohnya seperti HVDC (High Voltage Direct Current). HVDC dapat meminimalisir kerugian saat pengiriman listrik antar negara yang berjarak panjang.
  • Melakukan sinkronisasi dan koordinasi operasionl yang efektif untuk mengelola aliran arus listrik yang aman dan stabil. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari error pada proses operasional.
  • Melakukan perjanjian dengan negara penerima arus listrik. Perjanjian yang ditanda tangani oleh negara pengekspor dan penerima berisi kesepakatan harga, jangka waktu, volume, dan kondisi lainnya yang perlu disepakati bersama.
  • Memenuhi perizinan dan regulasi dari otoritas regulator yang berwenang dari kedua negara terlibat.

Mekanisme penyaluran listrik ke luar negeri dapat bervariasi sesuai dengan kebijakan dan peraturan di masing-masing negara dan tergantung pada kondisi infrastruktur listrik yang tersedia. Pada intinya negara yang terlibat harus memenuhi persyaratan teknis dan perizinan untuk mengimplementasikan ekspor listrik dengan lancar, efesien, serta memenuhi standar keamanan dan keselamatan kerja.

Apakah Ekspor Listrik ke Singapura akan Berdampak Positif untuk Indonesia?

Kegiatan ekspor listrik ini juga akan berimbas pada perkembangan serta produksi panel surya dan baterai yang akan digunakan dalam pemasokan listrik. Produksi ini melibatkan sejumlah perusahaan yang nantinya bisa bersifat business to business, sehingga akan tercipta kemajuan pesat dalam kelistrikan energi terbarukan pemasok kebutuhan energi listrik Indonesia dan Singapura. Menurut saya, apabila teknologi energi baru terbarukan terus berkembang akan berdampak positif bagi lingkungan, kelistrikan Indonesia, dan juga industri panel surya serta battery energy storage system yang dibangun di dalam negeri. Selain itu, berdasarkan data kelistrikan Indonesia per 31 januari mengalami surplus 16,59% yang senilai 180M/hari, dimana kerja sama ekspor listrik ke singapura merupakan kesempatan emas untuk memanfaatkan dalam penyaluran kelebihan energi listrik tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline